Aflatoksin adalah senyawa racun/toksin yang dihasilkan oleh metabolit sekunder kapang/jamur Aspergillus flavus dan A.parasiticus. Aflatoksi merupakan segolongan mikotoksin (racun/toksin yang berasal dari fungi/kapang/jamur)yang sangat mematikan dan karsinogenik (pemicu kanker) bagi manusia dan hewan. tingginya kandungan aflatoksin pada makanan/pakan akan berbuntut keracunan dan berakibat kematian, hal ini menjadi tantangan bagi kita semua. Kondisi iklim indonesia, tropis hal ini membuat tingkat kelembaban yang tinggi sehingga kendisi tersebut sangat cocok untuk pertumbuhan kapang/jamur. Kapang ini biasanya ditemukan pada bahan pangan/pakan yang mengalami proses pelapukan (Diener dan Davis 1969), antara biji kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, dan bunga matahari), rempah-rempah (seperti ketumbar, lada, jahe, serta kunyit) dan serealia (seperti padi, gandum, sorgum dan jagung)
Pertumbuhan aflatoksin dipacu oleh kondisi lingkungan dan iklim, seperti kelembapan, suhu, dan curah hujan yang tinggi. Kondisi seperti itu biasanya ditemui di negara tropis seperti Indonesia. Senyawa aflatoksin terdiri atas beberapa jenis, yaitu B1, B2, Gl, dan G2, namun yang paling dominan dan mempunyai sifat racun yang tinggi dan berbahaya adalah aflatoksin B1 (Diener dan Davis 1969). Aflatoksin dapat mencemari kacang tanah, jagung, dan hasil olahannya, serta pakan ternak. Hewan ternak yang mengonsumsi pakan tercemar aflatoksin akan meninggalkan residu aflatoksin dan metabolitnya pada produk ternak seperti daging, telur, dan susu. Hal tersebut menjadi salah satu sumber paparan aflatoksin pada manusia. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan standart kadar aflatoksin dalam pakan untuk ternak berdasarkan maksimal 50 ppb (part per bilion). struktur kimia aflatoksin terlihat pada gambar.
Aflatoksin dapat mengakibatkan penyakit dalam jangka pendek (akut) maupun jangka
panjang (kronis). Namun, keracunan akut jarang terjadi sehingga tingkat kewaspadaan
masyarakat terhadap pencemaran aflatoksin pada pangan dan pakan relatif rendah. Aflatoksin juga dapat dijumpai pada susu yang dihasilkan hewan ternak yang memakan produk yang terinfestasi kapang tersebut.
Masalah yang timbul jika mengonsumsi pangan yang mengandung aflatoksin
• Keracunan akut (aflatoksikosis), dengan gejala mual, muntah, kerusakan hati hingga kematian pada kasus serius
• Perkembangan anak dan pertumbuhan janin terganggu
• Metabolisme protein terganggu
• Kekebalan tubuh menurun
• Kanker hati (Hepatocellular carcinoma (HCC) )
Untuk mengetahui kandungan aflatoksin dalam makanan/pakan bisa mengunakan seperangkat teknologi pendeteksi yang dikenal dengan Kit ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay, sebagian besar perusahaan pakan di Indonesia sudah banyak mengunakan ini, namun untuk mendeteksi dengan metode masih tergolong mahal.
Penjelasan tentang Mikotoksin, aflatoksin dan hubungannya dengan penyakit hati (Hepatocellular carcinoma (HCC) secara detail bisa dikunjungi di web dibawah ini, berikut kesimpulan dari study literatur oleh http://duniaveteriner.com :
2 bentuk aflatoksikosis yaitu bentuk intoksikasi akut dan berat dan bentuk intoksikasi kronik subsimtomatik. Akibat yang ditimbulkan oleh aflatoksin dipengaruh:dosis dan durasi paparan aflatoksin, umur, jenis kelamin, serta faktor nutrisii. Infeksi virus Hepatitis B yang terjadi bersamaan dengan paparan aflatoksin akan meningkatkan resiko terjadinya hepatocellular carcinoma (HCC), yaitu melalui gangguan fungsi gen penghambat tumor sehingga terjadi mutasi dan karsinogenesis.
Judul: Bahaya Mengonsumsi Makanan Mengandung Aflatoksin
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 8:45 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 8:45 PM
Artikel Terkait Kanker, Kesehatan, saint, Zat Kimia :
- Begadang Bisa Memicu Kanker Hati, yuk Kita Pelajari Lebih Dalam
- PENGETAHUAN UMUM UNTUK KITA
- Penyakit Menular yang Ditularkan Melalui Hubungan Intim Menggunakan Mulut
- Letak G-Spot Pada Pria dan Tempat Mudah Terangsang
- Tips Perawatan Kesehatan Mr P. Pada Pria
- Peran dan Manfaat Besi di Dalam Tubuh
- SIKLUS SEL
- Pengertian Kromatografi dan Jenis Kromatografi
- Zat Kimiawi Endothelins (ET) pada Sel Endotel
- Sifat Dwilapis Lipid Pada Membran Sel
- Mengapa minum Kopi membuat Sakit Perut
- Mengapa Kita Tidak Boleh Konsumsi Minuman Bersoda Berlebih ?
- Bahaya Menggunakan Air Mineral Kemasan Dalam Botol Plastik
- Solusi Jika Kita Tidak Minum Air Putih 2 Liter Sehari
- Mengenal Metilon / methylone sebagai Narkotika Golongan 1
- Apa Itu Hepatitis? Mari Eliminasi Hipatitis di Dunia
- Penyakit Leukemia atau Kanker Darah
- Kanker Rongga Mulut (Squamous Cell Carcinoma)
- Publikasi Penelitian : Cytotoxicity of a-terpineol in HeLa cell line and its effects to apoptosis and cell cycle by Rasuane Noor
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar atau Pertanyaan Anda : JANGAN komentar yang tidak berhubungan dengan materi dan JANGAN tinggalkan link web karena dianggap spam. Blog ini dofollow sehingga anda akan mendapatkan Backlink gratis.