Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam
lemak dengan baik dan berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas. Secara
umum Vitamin E berfungsi mencegah penyakit hati, mengurangi kelelahan, membantu
memperlambat penuaan karena vitamin E berperan dalam suplai oksigen ke darah
sampai dengan ke seluruh organ tubuh. Vitamin E juga menguatkan dinding
pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun.
Vitamin E membantu mencegah sterilitas dan destrofi otot.
Vitamin E
sebagai produk tabir surya, banyak
digunakan untuk tujuan melawan kekeringan pada kulit. Produk –produk tabir
surya yang terbaik adalah yang mengandung sekurangnya 1% vitamin E. Riset
membuktikan bahwa vitamin E memberikan perlawanan terhadap kekeringan dengan
membantu memberikan pelembab natural pada kulit. Apabila digunakan sebelum
terkena matahari, vitamin E bisa mencegah kulit kemerahan, bengkak, dan kering.
Vitamin E biasanya dipakai sebelum dan sesudah terkena paparan sinar matahari,
karena sinar matahari langsung bisa merusak setengah dari suplai vitamin E
alami kulit. Penelitian juga membuktikan bahwa vitamin E bisa mengurangi
molekul jahat yang terjadi akibat paparan asap rokok.
Vitamin E
sebagai antioksidan berfungsi melindungi senyawa-senyawa yang
mudah teroksidasi, antara lain ikatan rangkap dua pada UFA (Unsaturated Fatty
Acid), DNA dan RNA dan ikatan atau gugus – SH (sulfhidril) pada protein.
Apabila senyawa-senyawa tersebut teroksidasi, maka akan terbentuk ”radikal
bebas”, yang merupakan hasil proses peroksidasi. Radikal bebas yang terjadi
akan mengoksidasi senyawa-senyawa protein, DNA, RNA dan UFA. Vitamin E akan
bertindak sebagai reduktor dan menangkap radikal bebas tersebut. Vitamin E
dalam hal ini berperan sebagai scavenger. Scavenger yang lain selain vitamin E
adalah vitamin C, enzim glutation reduktase, desmutase dan perosidase, yang
bersifat larut dalam air. Scavenger yang larut dalam lemak adalah vitamin E dan
ß-karoten.
Sifat-sifat vitamin E
Stabilitas kimia vitamin E mudah berubah akibat
pengaruh berbagai zat alami. Minyak tak jenuh, seperti minyak hati ikan cod,
minyak jagung, minyak kacang kedele, minyak biji bunga matahari, semuanya
mempertinggi kebutuhan vitamin E. Hal ini terjadi jika minyak-minyak tersebut
mengalami ketengikan oksidatif dalam makanan. Bila minyak-minyak tersebut
tengik sebelum makanan dimakan, maka berarti telah terjadi kerusakan vitamin E
dalam minyak dan dalam makanan yang mengandung minyak tersebut. Garam-garam
besi, seperti feriklorida, kalium ferrisianida bersifat mengoksidasi tokoferol.
Nitrogen klorida dan klor dioksida pada konsentrasi yang biasa digunakan untuk
memutihkan tepung akan merusak sebagian besar tokoferol yang terdapat dalam
tepung. Pembuatan tepung menjadi roti akan merusak 47% tokoferol yang terdapat
dalam tepung.
Manfaat
Vitamin E
Fungsi metabolik vitamin E dalam tubuh antara
lain :
- Sebagai antioksidan;
- Dalam pernapasan jaringan normal, berperan membantu fungsi sistem sitokrom oksidase atau untuk melindungi susunan lipida di dalam mitokondria dari kerusakan oksidasi;
- Dalam reaksi fosforilasi normal, terutama ikatan energi fosfat, seperti kreatin fosfat dan adenosin fosfat;
- Dalam metabolisme asam nukleat
- Dalam sintesis vitamin C, dan
- Dalam metabolisme asam amino bersulfur.
rumus kimia Vitamin E
Sumber
Vitamin E
Sumber-sumber yang kaya akan vitamin E antara
lain minyak tumbuh-tumbuhan, biji-bijian dan telur. Kolustrum manusia dan sapi
mengandung vitamin E sepuluh kali lebih tinggi daripada susunya. Minyak kapas,
minyak jagung, dan minyak lembaga gandum mengandung vitamin E sekitar 0,01 –
0,05 persen. Vitamin E dapat pula dibuat secara sintetis.
Vitamin E lebih mudah diserap usus, apabila
terdapat lemak dan dalam kondisi tubuh yang mempermudah penyerapan lemak.
Tokoferol dari makanan diserap oleh usus digabungkan dengan kilomikron dan
ditransportasikan ke hati melalui sistim limfatik dan saluran darah. Di hati,
tokoferol disebarkan ke sel-sel jaringan tubuh melalui saluran darah. Di dalam
plasma darah, tokoferol bergabung dengan lipoprotein, terutama VLDL (Very Low
Density Lipoprotein).
Kira-kira 40 – 60% tokoferol dari makanan yang
dikonsumsi dapat diserap oleh usus. Peningkatan jumlah yang dikonsumsi akan
menurunkan persentase yang diserap. Vitamin E disimpan terutama dalam jaringan
adiposa, otot dan hati. Pada orang yang sehat, jumlah vitamin C cadangan cukup
digunakan dalam beberapa bulan.
Kadar vitamin E secara normal dalam
plasma darah adalah antara 0,5 – 1,2 mg/ml. Asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA/ Poly
Unsaturated Fatty Acid), dapat menurunkan penyerapan dan penggunaan vitamin E.
Hal ini berkaitan kemungkinan dengan kecenderungan vitamin E bersifat mudah
teroksidasi. Oleh karena itu kebutuhan vitamin E akan bertambah seiring dengan
semakin bertambahnya konsumsi PUFA. Dengan demikian, peningkatan konsumsi PUFA
yang tidak diikuti dengan prningkatan asupan vitamin E akan menimbulkan
penurunan secara gradual α-tokoferol dalam plasma. Di dalam hati, α-tokoferol diikat oleh α-TPP
(α-tokoferol transfer protein). Setelah menjalankan fungsinya sebagai
antioksidan, tokoferol dapat teroksidasi menjadi tokoferil (tokoferol bentuk
radikal) bentuk radikal ini dapat direduksi kembali menjadi tokoferol oleh
kerja sinergi dari antioksidan yang lain, misalnya vitamin C dan glutation.
Pengukuran kadar vitamin
E dalam serum dapat dilakukan dengan spektrofluorometri.
Judul: Manfaat Vitamin E, Sumber Vitamin E dan Metabolisme Vitamin E ( Tokoferol )
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 11:40 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 11:40 PM
wah mantaaap..
ReplyDelete@Toko Online Kalistajaya terima aksih banyak, semoga bermanfaat buat semua.
ReplyDeleteLingkaran hitam pada mata juga dapat dihimngkan dengan menggunakan vitamin E
ReplyDelete