Pengertian
fotosintesis
Fotosintesis adalah
Peristiwa pembentukan gula (C6H12O6) atau zat
organik dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan
energi cahaya. Bahan baku yang digunakan adalah CO2 (zat
karbon) dalam fotosintesis sehingga disebut juga asimiliasi karbon. Fotosintesis banyak terjadi pada tumbuhan yang
mengandung zat figmen daun terutama klorofil (zat hijau daun). Tumbuhan yangmemiliki warna daun selain hijau masih bisa berfotosintesis karena masih
memiliki figmen daun lain. Dalam proses fotosintesis mengolah bahan makanan menjadi
energi. Tidak adanya energi, semua makhluk hidup tidak dapat melakukan
aktivitas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa fotosintesis merupakan proses
vital yang wajib terjadi pada tumbuhan. hasil dari proses fotosintesis juga
dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain untuk menimbulkan energi pula.
untuk materi macam klorofil dan zat warna daun lainnya KLIK SINI
Sejarah
penelitian Proses Fotosintesis
1.
Jan Ingenhousz
Orang pertama
yang melakukan penelitian tentang forosintesis adalah Jan Ingenhousz. Ia
memasukkan Hydrilla verticillata dalam bejana yang berisi air.
Bejana ditutup dengan corang terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang
diisi air sampai penuh. Bejana tersebut diletakkan di terik matahari, kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan itu. Gelembung idara tersebut menandakan
adanya gas yaitu oksigen. Ingenhousz menyimpulkan bahwa fotosintesis
menghasilkan oksigen.
1.
T.W Engelmann
Ia melakukan
percobaan dengan menggunakan alga
spirogyra. Hanya kloroplas yang terkena cahaya yang mengeluarkan oksigen.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya bakteri yang berkerumun di bagian
kloroplas yang terkana cahaya. Sehingga disimpulkan bahwa:
1.
Fotosintesis dilakukan oleh kloroplas
2.
Kloroplas hanya berfotosintesis jika terkena cahaya.
3.
J.V. Sachs
Ia membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Caranya, daun dibungkus kertas timah
dan dibiarkan terkena cahaya matahari sejak pagi hingga sore. Kemudian daun
tersebut direbus untuk mematikan sel-selnya. Kemudian daun tersebut dimasukkan
dalam alcohol agar klorofilnya larut dan daun menjadi pucat. Kemudian ditetesi
dengan iodine, sehingga bagian yang pucat tetap pucat sedangkan yang tidak
tertutup berwarna biru kehitaman. Warna tersebut menandakan bahwa di daun
terdapat amilum.
1.
Robert Hill
Hill
membuktikan bahwa energi cahaya untuk memecah air (fotolisis), disebut reaksi
terang yang terjadi di grana.
1.
Blackman
Blacman
membuktikan bahwa reduksi karbon dioksida oleh H2 tanpa keterlibatan langsung
dari cahaya, disebut reaksi gelap yang terjadi di stroma.
Proses
Fotosintesis
Fotosintesis
merupakan proses menggabungkan CO2, H2O menjadi gula
(C6H12O6) dengan menggunakan energi cahaya
terjadi di organel kloroplas.
Proses
fotosintesis dibagi menjadi dua reaksi yaitu :
1.
Reaksi Terang
Reaksi terang
merupakan langkah-langkah mengubah energy matahari menjadi energy kimia. Cahaya
yang diserap oleh klorofil menggerakkan transport electron dan hydrogen dari
air ke penerima (aseptor) yang disebut NADP+ yang berfungsi
sebagai pembawa electron dalam respirasi seluler. Reaksi terang menggunakan
tenaga matahari untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH
dengan cara menambahkan sepasang electron bersama dengan nucleus hydrogen atau
H+. Reaksi terang juga menghasilkan ATP dengan memberi tenaga bagi
penambahan gugus fosfat yang pada ADP, proses ini disebut fotofosforilasi.
Reaksi terang
terjadi di grana, persisnya di membran tilakoid. Reaksi terang menggunakan 2
fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi untuk menghasilkan NADPH.
Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm maka disebut
P680, berfungsi untuk membuat potensial oksidasi cukup tinggi sehingga bisa
memecah air. Bila bekerja bersama, 2 fotosistem ini melakukan proses
fotofosforilasi non-siklik yang menghasilkan ATP dan NADPH. Fotosistem I
mentransfer elektron ke NADP+ untuk membentuk NADPH. Kehilangan elektron
digantikan oleh elektron dari fotosistem II. Fotosistem II dengan potensial
oksidasinya yang tinggi dapat memecah air untuk menggantikan elektron yang
ditransfer ke fotosistem I. Kedua fotosistem ini dihubungkan oleh kompleks
pembawa elektron yang disebut sitokrom/komplek b6-f. Kompleks ini menggunakan
energi dari pemindahan elektron untuk memindahakan proton dan mengaktifkan
gradien proton yang digunakan oleh enzim ATP sintase.
Saat pusat
reaksi Fotosistem II menyerap foton, elektron tereksitasi pada molekul klorofil
P680, yang mentransfer elektron ini ke akseptor elektron. P680 teroksidasi
melepaskan elektron dari kulit terluar atom Mg. Atom Mg yang teroksidasi dengan
bantuan enzim pemecah air, melepaskan elektron dari atom oksigen dari 2 molekul
air. Proses ini membuat P680 menyerap 4 foton untuk melengkapi oksidasi 2
molekul air dan mengahsilkan 1 oksigen. Elektron yang tereksitasi dibawa oleh
plastoquinon dan kemudian diterima oleh kompleks b6-f. Kehadiran elektron
menyebabkan kompleks memompa proton ke celah tilakoid, kemudian elektron dibawa
oleh plastosianin ke fotosistem I.
Pusat reaksi
fotosistem I menyerap foton maka elektronnya tereksitasi. ”Lobang” yang
ditinggal elektron segera ditempatin olek elektron dari Fotosistem II,
sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh ferredoxin.
Ferredoxin tereduksi membawa elektron dengan potensial yang tinggi kemudian
ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk NADPH.Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim
NADPH reduktase. Enzim ATP sintase menggunakan gradien proton yang tercipta
saat tranpor elektron untuk mensintesis ATP dari ADP + Pi.
1.
Reaksi Gelap
Reaksi gelap
adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma. Berbeda dengan
reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya bisa terjadi
pada saat siang dan malam, namun pada siang hari laju reaksi gelap tentu lebih
rendah dari laju reaksi terang.
Reaksi gelap
dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon
yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat
karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6
karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul 3
karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12
ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh
12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3 fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan
untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul
lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5
bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses pemecahan
molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan proses
pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut regenerasi.
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3. Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3.
Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3. Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3.
Untuk beberapa
tumbuhan, mereka terpaksa melakukan fotosintesis dengan cara yang sedikit
berbeda karena kondisi lingkungan. RuBP, alih-alih mengikat CO2, justru
mengikat O2 sehingga berubah menjadi glikolat dan terurai. Proses ini disebut
fotorespirasi. Saat fiksasi karbon, CO2 dan O2 berkompetisi untuk berikatan dengan
RuBP. Pada kondisi normal bersuhu 25 C, 20% fiksasi karbon untuk fotosintesis
hilang karena fotorespirasi. Kemungkinan makin meningkat saat kondisi panas,
kering dan stomata menutup di siang hari untuk menyimpan air. Kondisi ini
menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi
fotorespirasi. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka tanaman mengikatkan CO2
ke fosfoenolpiruvat(PEP), dikatalisis oleh PEP karboksilase dan membentuk
senyawa 4 karbon, biasanya oksaloasetat. Mekanisme ini disebut mekanisme C4.
Pengikatan ini terjadi disel mesofil. Oksaloasetat kemudian berubah menhadi
malat yang memasuki sel seludang dan disanalah malat melepaskan CO2 untuk
memulai siklus Calvin. Mala berubah menjadi piruvat yang keluar menuju sel mesofil,
berubah menjadi PEP untuk berikatan lagi dengan CO2.
Reaksi
Fotosintesis secara Umum
Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
a. Intensitas
cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
b. Konsentrasi
karbon dioksida
Semakin banyak
karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
c. Suhu
Enzim-enzim
yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu hingga batas toleransi enzim.
d. Kadar
air
Kekurangan air
atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
Judul: Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 5:23 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 5:23 PM
Contoh tanaman C3 : kacang tanah, kedele, kentang, dll
ReplyDeletecontoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu
contoh tanaman CAM adalah kaktus dan nanas bunga lili