Pulau Sebesi adalah salah satu pulau yang tedekat dengan Gunung Krakatau.
Di pulau ini juga menjadi tempat pemantau aktivitas Gunung Krakatau. Gunung krakatau yang merupakan gunung api
aktif yang meletus satu abad yang lalu yaitu pada tahun 1883 terkenal dengan
maha dasyatnya, dan merupakan letusan gunung terbesar 3 di dunia yang efeknya
dirasakan oleh seluruh penduduk bumi. Pulau Sebesi, jika kita berdiri daerah
pantai-pantai di kawasan Kalianda dapat kita lihat. Dari kejauhan gunung ini nampak seperti
gunung di tengah laut, karena bentuknya yang kerucut seperti gunung. Dari
bentuk kerucut itulah banyak orang awam yang pertama kali berkunjung di
pantai-pantai daerah Kalianda menyangka kalau pulau ini adalah gunung Krakatau.
Padahal gunung Krakatau masih diseberang pulau Sebesi ini. Dari informasi pak
Hayun yang merupakan warga pulau Sebesi menyatakan bahwa “dulunya pulau ini
adalah gunung dan di puncak gunung ini terdapat bekas kawah yang sudah tertutup
dan bekas tersebut menjadi genangan air. Genangan air tersebut digunakan oleh
warga sekitar untuk konsumsi air tawar” dari informasi pak hayun tersebut wajar
saja kalau pulau sebesi ini membentuk kerucut seperti gunung. Di daerah lereng
gunung di pulau ini dimanfaatkan oleh warga setempat untuk bercocok tanam. Menurut
pak Hayun, Pulau sebesi didiami oleh 4000 orang lebih, dimana warga disini
selain nelayan mereka bercocok tanam yaitu dengan komoditi utama adalah pisang,
kelapa dan kakao/coklat. Hasil bumi dari pulau ini dikirim ke pulau sumatra
yang melalui dermaga Canti di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Di pulau
sebesi terdapat 1 desa yang disebut Desa Tejang, di desa ini terdiri dari 4
dusun yaitu Dusun I adalah Bangunan,
Dusun II adalah Inpres, Dusun III adalah Regahan Lada, dan Dusun IV adalah Segenom.
Luas wilayah Pulau Sebesi adalah 2620 ha dengan panjang pantai 19,55 km. Bukit
tertinggi di Pulau Sebesi mencapai 884 mdl.
Dalam Perjalanan Wane kali ini adalah berkunjung ke pulau Sebesi sebagai
survei awal untuk praktikum lapangan Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan. Wane bersama
4 rekan lainnya start dimulai di Kota Metro dan Alhamdulillah pulang kembali ke
Kota Metro dengan selamat dengan membawa informasi untuk disampaikan kepada
mahasiswa yang akan praktikum lapangan ke pulau Sebesi dan Gunung Krakatau.
Awal perjalanan dari Metro menuju Dermaga Canti di Kota Kalianda ditempuh
dengan waktu kurang lebih 2,5 jam. Letak dermaga Canti dari Kota Kalianda
sekitar 15 Menit menggunakan kendaraan. Dermaga Canti adalah dermaga yang
digunkan untuk menyebrang ke pulau-pulau terdekat diantaranya pulau Sebesi dan
Sebuku. Saat tiba di Dermaga Canti sekitar jam 10.30 WIB. Tapi sangat disayangkan
karena kurangnya informasi tentang dermaga ini sehingga kita harus menunggu
hingga jam 2 untuk bisa menyebrang ke Pulau Sebesi, ternyata transfortasi kapal
dari Dermaga Canti Ke Pulau sebesi tidak setiap saat akan tetapi hanya pada
waktu-waktu tertentu saja, biasaanya kapal dari pulau sebesi berangkat pagi
menuju dermaga Canti, dan kapal tersebut akan balik lagi ke Pulau Sebesi
sekitar jam 2 siang. Jadi rute untuk ke Pulau Sebesi hanya ada satu kali dalam
sehari. Untuk menunggu jam 2 akhirnya
kita putuskan untuk jalan-jalan di daerah pantai Di Kalianda ini, pantai yang
terdekat dengan dermaga Canti adalah pantai Hartawan dan pantai Merpati.
Sekitar jam 1 siang kita sudah balik lagi di dermaga Canti, kita langsung
menitipkan mobil dengan pemilik warung
yang ada di depan Dermaga Canti, dengan sewa permalam sebesar Rp.
50.000,- dan kitapun siap-siap menuju kapal. Setelah dekat kapal, ternyata kita
harus menunggu lagi karena kapal cukup banyak membawa muatan sembako untuk
dibawa ke Pulau Sebesi. Kurang lebih pukul 14:30 kita baru berangkat
mengharungi lautan menuju pulau Sebesi. Perjalanan di laut kita disambut dengan
pemandangan pulau sebuku yang eksotik,
dan hujan gerimis namun didukung dengan laut yang tenang sehingga akhirnya
kita bisa tempuh dengan 1 jam 15 menit tiba di dermaga Tejang Pulau Sebesi.
Tiba di Pulau Sebesi, kita langsung mencari informasi penginapan yang ada
di pulau ini, ternyata di pulau ini hanya terdapat 2 penginapan, warga setempat
menyebutnya villa. Di pulau ini dulu hanya terdapat 1 villa yaitu villa wisata
sebesi yang di kelola oleh bapak Hayun, dan villa yang beberapa tahun ini yang
baru dibangun adalah villa putri puan. Daftar harga villa dan fasilitas di pulau ini belum bisa Wane
ceritakan karena waktu Wane berkunjung ke sini sehari sebelum BBM naik. Nanti
ya kalau trip ke sini lagi, Wane akan ceritakan harga villa, makan dan lainnya.
Setelah bertanya-tanya harga dan fasilitas (sebelum BBM naik) kita
langsung mencari area tempat praktikum yaitu daerah mangrove yang ada di pulau
Sebesi, di pulau ini mangroove sudah cukup mendukung untuk study mahasiswa.
Sehingga bisa kita rekomendasikan untuk praktikum ekologi tumbuhan. Untuk
melihat kondisi asli pulaunya silahkan kunjungi video yang Wani buat dan Wane
post-kan di youtube berikut ini.
Judul: Survei Praktikum Ekologi Tumbuhan di Pulau Sebesi
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 4:28 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 4:28 PM
NIce trip gan, lain dari pada umumnya, pengen banget rasanya berlibur kesana.
ReplyDelete