by : Rasuane Noor
Kata lemak terkadang menjadi polimik sendiri
bagi individu tertentu, termasuk dengan saya, karena adanya penimbunan lemak
dibawah kulit membuat rasa tidak percaya sendiri, rasa ketakutan sendiri atas
penyakit yang disebabkan oleh lemak dan sebagiannya, trus apalagi sampai banyak
teman yang menyapa dengan kata “sekarang kamu gemuk ya?” hehe, ya begitulah kata pengawal bahasan
materi kali ini.
“LEMAK” ada yang tau pengertian lemak?
Lalu apa saja yang dikelompokan lemak?
Apa itu kolesterol apa sama dengan lemak?
Apakan diantara istilah-istilah berikut ini tau
perbedaannya: kolesterol, lemak, lipid, adiposa, trigliserida, fat?
Mengapa lemak dikatakan lemak jenuh dan tidak
jenuh?
Lalu apa saja sumber lemak?
Bagaimana lemak diproses di tubuh hingga bisa
menjadi timbunan lemak?
”Yuk kita bahas satu persatu”
PENGERTIAN
LEMAK / LIPID
Lemak merupakan
istilah paling umum dipakai di Indonesia, akan tetapi dalam ilmiahnya lemak
merupakan kelompok dari LIPID. Menurut
buku Biokimia Helper, Lipid adalah
sekelompok senyawa heterogen yang meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax),
dan senyawa terkait yang tidak larut dalam air akan tetapi larut pada pelarut
nonpolar seperti eter dan kloroform.
Lipid
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1.
lipid sederhana terdiri dari Lemak (fat), minyak (oil)
dan wax.
2.
lipid komplek terdiri dari fosfolipid, glikolipid, lipid
lainnya dan prekusor lipid turunan.
Lemak (fat)
adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Secara biokimia Lemak adalah
senyawa triasilgliserol atau trigliserida. Jika masih bingung apa itu ester dari gliserol
silahkan dibuka lagi ya artikel membahas 2 kompenen tersebut.
Trigliserida atau triacylglycerol adalah ester gliserol dengan tiga asam lemak. Asam lemak yang biasanya
dikenal adalah asam oleat, asam palmitat, atau stearat (ketiganya merupakan
salah satu komponen asam lemak pada lemak jaringan tubuh). Lemak di dalam
tubuh disimpan dalam kelompok jaringan ikat yaitu jaringan adiposa (lemak) yang terletak menyebar di seluruh tubuh.
jika seseorang yang kelebihan
lemak maka disebut OBESITAS.
Jenuh tidaknya lemak tergantung dari asam lemaknya.
Asam lemak secara rumus kimia
yang terdapat dalam lemak alami tersusun atas turunan rantai lurus yang
mengandung atom karbon berjumlah genap.
Rantai dapat jenuh apabila tidak mengandung ikatan
rangkap, tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Sterol adalah bagian
dari steroid, dan
merupakan substansi mirip lemak.
Kolesterol berasal dari
bahasa yunani dengan kata “kole (chole)”. yang
berarti empedu. Kolesterol merupakan
sejenis sterol yang
tinggi pada hewan dan merupakan prekursor asam empedu dan hormon steroid serta komponen
penting dalam membran sel.
Kolesterol dihasilkan di hati dan jaringan lain, namun dapat juga berasal dari asupan
makanan sehari-hari. Kolesterol diangkut
dalam plasma darah oleh lipoprotein (lipid kombinasi, gabungan lipid dan
protein) tertentu. Baik tidaknya kolesterol tergantung
dari lipoprotein yang membawanya (kilomikron, LDL, VLDL, dan HDL) Kolesterol yang terakumulasi
secara abnormal antara lain membentuk batu empedu dan ateroma (plak dalam
pembuluh darah).
PERBEDAAN KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA
Trigliserida dan kolesterol merupakan jenis-jenis
lemak dasar yang terdapat dalam tubuh manusia dan bersikulasi dalam aliran
darah. Walaupun keduanya sama-sama jenis lemak dasar dan memiliki kemiripan,
tetapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Kolesterol
·
Kolesterol akan
disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh darah.
·
Kolesterol
berfungsi membangun sel - sel dan hormon-hormon tertentu dalam tubuh.
Trigliserida
·
Trigliserida
akan disimpan dalam sel lemak di bawah jaringan kulit.
·
Peran
trigliserida adalah menghasilkan energi bagi tubuh.
PROSES PEMBENTUKAN
ASAM LEMAK
Didalam tubuh sumber utama lemak adalah dari makanan
lemak yang dikonsumsi setiap hari. lemak didalam tubuh adalah sebagai besar tersimpan
dalam bentuk trigliserida. Lemak / Lipid yang asup melalui saluran
pencernaan. Selanjutnya akan diabsorbsi ke dalam tubuh melalui membran mukosa usus halus dengan cara
difusi. Sedangkan kolestrol Sebelum diabsorbsi mengalami esterifikasi
kembali yang dikatalis oleh asetil Koenzim A dan kolestrol asetiltransferase.
Berikut ini tabel absorbsi jenis Lipid di saluran
pencernaan usus.
Hasil pencernaan lipid
|
absorbsi
|
Gliserol
|
Diserap langsung ke dalam darah dan dibawa ke hati
untuk oksidasi
|
Asam lemak rantai pendek
|
|
Asam lemak rantai sedang
|
|
Asam lemak rantai panjang
|
Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-sel usus
halus
|
Monogliserida
|
|
Trigliserida
|
Membentuk kilomikron dan masuk
ke dalam limpa, kemudian ke dalam
aliran darah
|
Kolesterol
|
|
Fosfolipida
|
Secara ilmiah proses pembentukan atau sintesis lemak disebut lipogenesis.
Proses lipogenesis terjadi di dalam hati. Selain itu juga didalam tubuh, lemak
dapat di bentuk dari perubahan Glukosa (karbohidrat sederhana) dan protein yang
tidak segera digunakan tubuh. Sumber energi didalam tubuh berasal dari makanan
yang dikonsumsi yaitu glukosa (karbohidrat), asam amino (protein) dan lemak. Di dalam tubuh sebagian kecil glukosa
tersimpan dalam bentuk glikogen, serta protein disimpan di dalam cadangan asam
amino. Sementara itu sebagian besar atom karbon yang berasal dari glukosa dan
asam amino yang berlebihan akan disintesis menjadi trigliserida melalui proses lipogenesis.
Dalam proses lipogenesis membutuhkan energi dalam bentuk ATP serta
vitamin-vitamin seperti biotin, niasin, dan asam pantotenat. Atom-atom
karbon yang berasal dari glukosa dan asam-asam amino diubah menjadi asetil KoA,
dengan melalui beberapa tahap reaksi bagian asetat dari asetil KoA akan
membentuk asam-asam lemak jenuh berupa asam palmitat (C16), asam stearat (C18),
atau asam arakidonat (C20). Asam lemak ini akan melakukan esterifikasi
dengan gliserol (diproduksi dalam glikolisis) dan menghasilkan lemak yang masuk
ke aliran darah sebagai very low density
lipoprotein (VLDL) yang digunakan untuk menghasilkan energi atau disimpan
dalam sel-sel lemak.
Lipoprotein adalah lipid kombinasi dari gabungan lipid dan
protein sebagai alat pembawa lipid, yang terdiri atas kilomikron, LDL (low density lipoprotein), VLDL (very low density lipoprotein), dan HDL (high density lipoprotein). Perbedaan
dari ke 4 lipoprotein tersebut adalah : Kilomikron
berfungsi mengangkut lipid dari saluran pencernaana ke dalam tubuh.
Lipid yang diangkut terutama trigliserida. Di dalam aliran darah,
trigliserida yang ada pada kilomikron dipecah menjadi gliserol dan asam lemak
bebas oleh enzim lipoprotein.
Selanjutnya sebagian besar asam lemak yang terbentuk
di dalam tubuh diabsorbsi oleh sel-sel otot, sel lemak, dan sel-sel tubuh lain.
Asam lemak ini dapat langsung digunakan sebagai zat energi atau diubah menjadi
trigliserida. Sel-sel otot cenderung menggunakannya sebagai energi,
sedangkan sel lemak menyimpannya sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa.
Hati merupakan alat yang memproduksi lipid utama di dalam tubuh, sedangkan
sel-sel lemak (adiposa) tidak membuat lemak tetapi hanya menyimpan lemak.
VLDL adalah lipoprotein dengan densitas sangat rendah, terutama
terdiri atas trigliserida. Setelah mengalami proses di dalam tubuh,
trigliserida akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian
akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL. Trigliserida
dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan
berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin
dari dalam tubuh. Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan
berada dalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak
akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan
dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL.
LDL adalah lipoprotein dengan densitas rendah yang sering
disebut istilah kolestrol jahat.
HDL adalah lipoprotein dengan densitas tinggi (yang sering
disebut kolestrol baik).
ALASAN MENGAPA KONSUMSI LEMAK BERLEBIH TIDAK SEHAT
Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang
tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika
kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula.
Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan
di dalam jaringan kulit (jaringan adiposa) sehingga tubuh terlihat gemuk.
Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh
dapat membahayakan kesehatan salah satunya menyebabkan penumpukan kolesterol di
bawah endotel pembuluh darah, yang berisiko penyakit jantung dan stroke. Namun,
trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak
yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida
memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting
lainnya dalam tubuh dari cedera. Selain asupan makanan dengan lemak jenuh
tinggi, beberapa penyebab tingginya trigliserida adalah kegemukan, kurang
bergerak, dan konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana (gula, tepung). Pada
beberapa kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes,
penyakit ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga. Faktor
genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang
bertugas untuk mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi kolesterol
telah mengalami cacat bawaan.
Meskipun begitu, konsumsi makanan yang sehat, ditambah
aktivitas fisik yang teratur bisa menurunkan kadar trigliserida yang berbonus
pada naiknya jumlah kolesterol baik (HDL). Diet untuk penderita
hipertrigliseridemia (trigliserida berlebih) adalah dengan membatasi asupan
makanan yang tinggi lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat sederhana seperti
gula dan tepung. Bagi mereka yang kegemukan, penurunan berat badan biasanya
efektif dalam menurunkan kadar trigliserida.
LIPID DI DALAM SEL
Di dalam sel terutama pada organel sel retikulum
endoplasmik halus (RE halus) terjadi penyusunan kembali triasil gliserol
dari dua, mono asilgliserol yang diesterifikasi oleh asam lemak. Pada retikulum
endoplasmik kasar (RE yang tidak
ditempeli ribosom) akan disintesis gliserol fosfolipida melalui
gliserol-3-fosfat dan apoprotein spesifik. Pada saat ini kilomikron
(salah satu pengangkut lipid) dibungkus oleh fosfolipida, kolestrol, dan
apoprotein. Agar dapat diangkut ke luar sel, kilomikron masuk ke organel
badan golgi.
Pada badan golgi, kilomikron ditambah komponen
glusidik dan lipoprotein, dan terjadi pembentukan sistem membran sehingga
memungkinkan dapat diangkut ke luar sel dan selanjutnya masuk ke dalam ruang
antar sel, selanjutnya terus masuk ke dalam kapiler limpatik. Ukuran
kilomikron 0,1 – 3,5 µm. VLDL dan kolomikron dapat diangkut ke luar
sel (ke ruang antar sel) baik secara langsung oleh retikulum endoplasmik maupun
melalui perantaraan badan golgi (vacuola golgi).
PERAN ORGANEL SEL MITOKONDRIA PADA
LIPOGENESIS
Dalam proses metabolisme sel, metokondria merupakan
salah organel yang berperan dalam pembentukan energi. Pada glikolisis yang akan menghasikan asam piruvat yang
selanjutnya asam piruvat akan diubah menjadi asetil KoA. Asetil KoA dibentuk di dalam
metokondria. Asetil KoA merupakan bakal
pada awal sintesis asam lemak rantai panjang. Enzim-enzim pembentuk asam lemak
terdapat dalam sitosol; sehingga diperlukan suatu jalur agar asetil KoA
yang dihasilkan di dalam mitokondria dari karbohidrat, asam amino atau prekrusor
jenis karbohidrat lainnya bisa menemukan jalan untuk masuk ke dalam sitosol. Transaminasi
asam amino langsung menghasilkan zat-antara siklus Krebs sitrat dalam
mitokondria. Sitrat akan dikeluarkan dari mitokondria ke sitosol, di dalam
sitosol di mana tempat enzim sitrat liase yang akan memecahnya menjadi
oksaloasetat dan asetil KoA. Oksaloasetat akan diubah ke malat oleh MDH sitosol
kemudian malat dengan mudah diangkut kembali ke dalam mitokondria. Asetil KoA
yang dihasilkan oleh sitrat liase sekarang dapat digunakan di sitosol untuk
biosintesis asam lemak. Sitrat bukan saja wahana utama untuk mengangkut gugus
asetil dari mitokondria ke sitosol; zat ini juga berperan sebagai
efektor alosterik yang positif pada langkah pertama biosintesis asam lemak. Biosintesis
asam lemak juga memerlukan NADPH.
Berikut ini peran atau fungsi mitokondria pada
lipogenesi adalah :
· Mitokondria menghimpun senyawa-senyawa berkarbon dua
atau empat dari berbagai sumber.
· Sitrat intramitokondria pada konsentrasi tinggi dengan
mudah dikeluarkan ke dalam sitosol.
· Sitrat merupakan sumber utama asetil KoA dalam sitosol
yaitu sebagai bahan utama biosintesis asam lemak.
· Sitrat diperlukan sebagai efektor alosterik dalam
tahap pertamanya untuk biosintesis asam lemak.
· Konsentrasi ATP yang tinggi menggeser pola oksidasi
glukosa ke arah produksi NADPH yang diperlukan untuk biosintesis asam lemak
Sekian dulu
baahsan kita tentang lengkap jika ada masukan dan saran silakan komentar,
terima kasih semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Murray, Robert K., dkk. 2009. Biokimia
Harper edisi 27. Jakarta. ECG.
Muchtadi D, Astawan M, dan Palupi NS. 2006. Metabolisme Zat Gizi
Pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Ophardt C. E., 2003.
Lypogenesis. Virtual Chembook. Illinois: Elnhurst College.
Judul: LEMAK, LIPID, Kolesterol, Trigliserida dan Lipoprotein
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 3:55 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 3:55 PM
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar atau Pertanyaan Anda : JANGAN komentar yang tidak berhubungan dengan materi dan JANGAN tinggalkan link web karena dianggap spam. Blog ini dofollow sehingga anda akan mendapatkan Backlink gratis.