Timun merupakan sayuran mengandung zat antikarsinogenik karena timun mengandung karotenoid, folat serta vitamin C. Dari berbagai penelitian, zat-zat ini terbukti bersifat sebagai antikarsinogenik. Zat-zat lain yang potensial sebagai senyawa antikarsinogenik diantaranya: flavonoid, senyawa fenolat, serat makanan, isotiosianat, dan isoflavon.
Zat-zat tersebut terkandung dalam sayuran dan buah-buahan secara umum. Zat-zat tersebut memproteksi tubuh dari kanker dengan beberapa cara antara lain: mengobati cedera oksidatif pada lemak dan DNA, stimulasi perbaikan DNA serta induksi apoptosis.
Berbagai penelitian memang menunjukkan hubungan yang positif antara konsumsi sayuran dan buah-buahan dengan penurunan risiko terjadinya kanker. Data yang diperoleh kebanyakan berasal dari penelitian epidemiologis yang mencari hubungan antara banyaknya kejadian kanker dengan konsumsi makanan. Dari penelitian tersebut terlihat bahwa peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan dapat menurunkan risiko terkena kanker.
Setelah kita mengetahui bahwa sate mengandung zat penyebab kanker dan timun mengandung zat antikanker, apakah tepat saran untuk makan timun setelah makan sate ?
Saran untuk mengkonsumsi timun setelah makan sate untuk mengurangi resiko kanker masih perlu dipertanyakan apabila dilihat dari hal berikut:
1. Timun yang diberikan oleh penjual sate biasanya hanya beberapa potongan saja. Meskipun tidak ada data pasti mengenai seberapa banyak timun yang harus dimakan, namun untuk bisa melenyapkan rasa khawatir terkena kanker akibat sate, jumlah tersebut mungkin masih kurang. Dalam hal ini, kita bermain dengan risiko. Secara logika, resiko kanker berbanding terbalik dengan konsumsi timun. Artinya, makin banyak konsumsi timun, risiko kanker akibat sate akan makin sedikit. Selain itu, jumlah sate yang dimakan juga berpengaruh terhadap paparan zat-zat karsinogenik yang akhirnya berpengaruh pula terhadap risiko terkena kanker. Namun tentunya, hal tersebut membutuhkan penelitian yang lebih mendalam lagi.
2. Apabila timun tersebut diberikan dalam bentuk acar/asinan, maka yang mungkin terjadi malah kebalikan dari yang diharapkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa acar/asinan buah-buahan memiliki hubungan positif dengan risiko terkena kanker, Alih-alih melindungi dari kanker, acar timun malah manambah faktor risiko kanker.
3. Timun hanyalah salah satu dari berbagai jenis sayuran yang mengandung zat antikanker. Masih banyak sayuran lain yang lebih populer dalam menurunkan risiko terkena kanker. Mengapa harus timun?
Sumber : foodreview.biz
Judul: Manfaat timun sebagai makanan yang memiliki zat antikanker
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 6:33 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 6:33 PM
info yg bermanfaat.,,Bro, mohon dukungannya buat kami sekeluarga yach, happy new year 2012
ReplyDeleteOke, akan selalu kami dukung, semoga berbahagia selalu buat keluarganya
Deletemampir ke blog ku ya,,
ReplyDeletefolow jg nti pasti aku folbek..
http://hanaester.blogspot.com/
thanks
Terima kasih mbak hana ester, salam blogger, maaf br balas karena ini baru buka buka blog lagi.
DeleteWow.. luar biasa manfaat ketimun ini. Untung saya sangat suka makan ketimun. Terima kasih, sdh nambah ilmu saya dan atas kunjangan anda ke blog saya :D
ReplyDeleteIya saya juga suka timun apalgi jika dibuat jus, jus timun segar sekali dan bawanya dingin. Selamat menikmati jus timun ya mas. Semoga kita semua sehat dan terhindar dari penyakit
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMari pak dibuktikan secara molekuler kandunganya. Alvina belajar sama bapak ya.. anticancer.. 😀
ReplyDelete@ alvina : oke mari belajar lebih semoga bisa menjadi dan mendapatkan hasil penelitian yang berguna bagi masyarakat
ReplyDelete