Rencana
ingin jalan-jalan ke gunung bromo sudah lama sekali jadi impianku. Kabar dari
berita, televisi dan internet selalu menunjukan suasana bromo yang sangat
menakjubkan. Keindahan pemandangan di gunung bromo sudah mendunia, membuat aku
harus mendatangi objek wisata tersebut. Akhirnya akupun bisa menginjakkan kaki
di gunung tersebut dan menikmati indahnya lautan pasir, sejuknya hebusan angin,
dinginnya kabut di penanjakan, menunggangi kuda di padang pasir, memanjakan
mata di hamparan rumput safana dan merindingnya tubuh melihat lubang kawah
bromo.
Waktu aku datang ke bromo dalam
kondisi kabut karena habis hujan, karena musim hujan sehingga tidak dapat
menikmati pemandangan gunung bromo dari kejauhan, akan tetap menikmati suasana
puncak serta indahnya pemandangan sebagai anugrah Tuhan di kawasan taman nasional tersebut
menjadikan kesan yang tak akan terlupakan di dalam hidupku. Sekian banyak teman
wisata yang aku kunjungi bromo tempat yang paling indah. Pulau dewata, candi-candi
di jawa (borobudur, prambanan), yogyakarta, jakarta, bandung dan kota lainnya
semuanya bagus, tetapi pilihan hatiku bromo adalah yang paling indah.
Waktu
kunjungan terbaik ke kawasan gunung
bromo adalah pada bulan Juli – Agustus karena pada saat musin kemarau, jika
pada saat musim hujan sering terjadi kabut sehingga tidak dapat menikmati
keindahan pemandangan gunung bromo dari kejauhan. Menaiki Bromo
melalui pintu masuk ke gunung bromo yaitu
Cemoro Lawang. Disana juga dapat memantau aktivitas gunung bromo. Selain itu
menimati pemandangan gunung bromo dan sekitarnya dapat dilakukan di gunung penanjakan
yang memiliki ketinggian 2,770 m atau 9,088 ft. Untuk menikmati ke puncak
bromo, lautan pasir, padang safana dan ke gunung penajakan dilakukan dengan
menaiki mobil jeep/hardtop atau mobil pickup. Mobil-mobil tersebut diorganisir
untuk fasilitas tersebut untuk di sewa. Setelah di lautan pasir,dan untuk
menanjaki puncak bromo dapat menaiki kuda yang telah disediakan oleh warga
stempat untuk di rental.
Berikut
sedikit aku ulas tentang indahnya gunung bromo :
Gunung bromo
merupakan gunung berapi yang masih aktif dan obyek wisata yang terkenal. Gunung bromo terletak
di Jawa Timur yang mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas
permukaan laut itu, berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan, dan
Lumajang. Gunung bromo
termasuk dalam kawasan taman nasional bromo tengger semeru. Gunung bromo bukan
gunung tertinggi di kawasan tersebut, akan tetapi merupakan salah satu yang
paling menarik dan paling banyak dikunjungi wisatawan. Yang paling menarik di
gunung bromo yaitu adanya Kaldera Tengger.
Kaldera Tengger berukuran lebar sekitar 16-km terletak di ujung utara sebuah
gunung api massif yang membentang dari gunung Semeru. Bromo adalah
gunung api tipe cinder cone,
gunungapi yang terutama dibentuk oleh litifikasi abu gunung api, yang berada di
dalam kaldera Tengger. Kaldera Tengger berukuran hampir 100 km persegi,
dasarnya tertutup oleh endapan pasir lepas hasil erupsi. Dari kaldera dan
muncul lima gunung api yaitu Bromo,
Widodaren, Kursi, Giri, Batok – tetapi yang aktif hanya Bromo. Di dekat Kaldera
Tengger ada gunung api lain, yaitu Semeru yang merupakan gunung tertinggi di
pulau jawa. Catatan pertamanya sudah sejak 1775. Sampai sekarang, sudah
tercatat sekitar 50 x letusan. Umumnya tipe letusannya Strombolian. Letusan
Bromo bersifat ledakan dengan melontarkan bom gunung api, lapili, pasir, dan
abu yang umumnya hanya mempengaruhi sekitar puncak saja.
Keadaan topografi
bervariasi dari bergelombang dengan lereng yang landai sampai berbukit bahkan
bergunung dengan derajat kemiringan yang tegak. Ketinggian tempat antara 750 –
3.676 m dpl. Dengan puncak tertinggi G. Semeru 3.676 m dpl. (merupakan gunung
tertinggi di Pulau Jawa) dan terdapat 4
buah danau dan 50 buah sungai. Selain didominasi oleh pegunungan, di dalam
kawasan taman nasional juga terdapat 4 buah danau (ranu) masing-masing : Ranu
Pani (1 ha), Ranu Regulo (0,75 ha), Ranu Kumbolo (14 ha) dan Ranu darungan (0,5
ha). Suhu udara berkisar antara 3 s/d 20 derajat Celcius, curah hujan rata-rata
6.604 mm/tahun.
Bromo berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Brahma, yang merupakan salah
seorang Dewa Utama Hindu.
Gunung bromo oleh masyarakat setempat ( suku
Tengger
) disebut gunung suci. Setahun sekali
masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini
bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan
dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga
dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo
(kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan
antara lembah dan ngarai dengan kaldera. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah
dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat).
Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat
kawah Bromo.
Gunung
bromo meletus besar
sebanyak tiga kali selama abad 20 ini, dengan interval waktu 30 tahun. Letusan
terbesar terjadi 1974,
sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2011.
Sejarah letusan bromo dari tahun ke tahun
: 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935,1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887,1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835,1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775 dan 1767. Dalam sejarahnya, Bromo belum pernah tercatat mengalirkan lava. Abu letusannya kadang-kadang merusak perkebunan di sekitarnya, seperti pada tahun 1915 dan 1948. Sejak 1989, Gunung Bromo telah dipantau secara terus-menerus dari pos pengamatan Cemorolawang di pinggir kaldera Tengger. Seismisitas Gunung Bromo umumnya disebabkan gempa volkanik dangkal, gempa tektonik, pengeluaran gas, serta beberapa gempa dari letusan Semeru. Anak bungsu dari kompleks ini adalah Bromo, salah satu gunung berapi yang paling aktif di Jawa dan paling sering dikunjungi.
Sejarah letusan bromo dari tahun ke tahun
: 2011, 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1940, 1939, 1935,1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887,1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835,1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775 dan 1767. Dalam sejarahnya, Bromo belum pernah tercatat mengalirkan lava. Abu letusannya kadang-kadang merusak perkebunan di sekitarnya, seperti pada tahun 1915 dan 1948. Sejak 1989, Gunung Bromo telah dipantau secara terus-menerus dari pos pengamatan Cemorolawang di pinggir kaldera Tengger. Seismisitas Gunung Bromo umumnya disebabkan gempa volkanik dangkal, gempa tektonik, pengeluaran gas, serta beberapa gempa dari letusan Semeru. Anak bungsu dari kompleks ini adalah Bromo, salah satu gunung berapi yang paling aktif di Jawa dan paling sering dikunjungi.
Kompleks vulkanik Tengger diperkirakan mengalami
aktifitas besar-besaran sekitar 820.000 tahun yang lalu. Gunung ini terdiri
dari lima stratovolcanoes yang saling tumpang tindih, masing-masing dipotong
oleh sebuah kaldera. kubah lava, kerucut piroklastik, dan maar yang menduduki
sisi-sisi massif tersebut. Kaldera Ngadisari yang berada pada ujung Timur laut
dari kompleks ini terbentuk sekitar 150.000 tahun yang lalu dan kini telah
mengering karena diperkirakan airnya mengalir melalui Lembah Sapikerep. Yang
paling menarik dari kaldera Tengger adalah adanya lautan pasir
(bahasa setempat : segara wedi) seluas 9 x 10 km yang terletak pada ujung Barat
daya dari kompleks ini. Komplek ini diperkirakan terbentuk secara bertahap
selama Pleistosen akhir dan Holosen awal, atau sekitar 2 juta tahun lalu.
Sebuah cluster tumpang tindih kerucut pasca kaldera dibangun di lantai kaldera
lautan pasir dalam beberapa ribu tahun terakhir.
Saya pikir anda tidak akan menyesal jika berkunjung kawasan wisata
gunung bromo. Terutama anda yang memiliki jiwa treveling atau petualang.
Sumber: wekipedia,
Data Dasar Gunungapi
Indonesia, Kusumadinata, 1979 dalam artikel dongeng geologi.
berikut foto-foto koleksi wane selama jalan-jalan ke gunung bromo, ada yang minat?? hehehe
berikut foto-foto koleksi wane selama jalan-jalan ke gunung bromo, ada yang minat?? hehehe
jalan menuju ke bukit teletabies
bukit teletabies
gunung bromo dengan lautan pasirnya
untuk melihat lubang kawah gunung bromo bisa naik kuda
lubang kawah gunung bromo
gunung batok samping gunung bromo
di dekat parkiran untuk menuju naik ke gunung bromo
jalan menuju penanjakan untuk melihat gunung bromo dari kejauhan sat itu lg kabut.
Judul: Indahnya Anugrah di Gunung Bromo
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 8:28 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 8:28 PM
Aku juga uda lama bgt pengen ke Bromo tp ga pernah kesampean #PukpukDiriSendiri
ReplyDeleteAyo.. semangat, bagaimana sekarang sudah kesampaian belum kesana? Keren pokoknya.. mantapnya poll
Delete