Mikrobiologi adalah studi tentang organisme hidup yang terlalu
kecil untuk dapat dilihat dengan mata terlanjang. Mikrobiologi berasal dari bahasa
Yunani “Mikrobiologi” diartikan mikros yang berarti kecil, bios yang artinya
hidup dan logos yang artinya kata atau ilmu. Dalam konteks pembagian ilmu
modern, Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), jamur
(mikologi), dan virus (virologi).
Di Indonesia sendiri, dunia mikrobiologi saat ini telah berkembang pesat dan mempunyai perhimpunan sendiri yakni Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) adalah suatu organisasi profesi ilmiah dalam bidang mikrobiologi yang beranggotakan ilmuwan, pakar dan teknisi yang mempunyai keahlian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bidang mikrobiologi serta ilmuwan lain yang berminat dalam bidang mikrobiologi.
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individual tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Walaupun beberapa pengaruh mikroorganisme telah diketahui dan juga telah dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi baru 300 tahun yang lalu organisme- organisme mikroskopik terlihat dan dipelajari pertama kali.
Di Indonesia sendiri, dunia mikrobiologi saat ini telah berkembang pesat dan mempunyai perhimpunan sendiri yakni Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) adalah suatu organisasi profesi ilmiah dalam bidang mikrobiologi yang beranggotakan ilmuwan, pakar dan teknisi yang mempunyai keahlian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bidang mikrobiologi serta ilmuwan lain yang berminat dalam bidang mikrobiologi.
Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme. Mikroorganisme itu sangat kecil, biasanya bersel tunggal, secara individual tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Walaupun beberapa pengaruh mikroorganisme telah diketahui dan juga telah dimanfaatkan selama ribuan tahun, tetapi baru 300 tahun yang lalu organisme- organisme mikroskopik terlihat dan dipelajari pertama kali.
Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali
mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Pada tahun 1675 Antonie, membuat
mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, sehingga dia bisa mengamati
mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan
bunga. Dari air hujan yang menggenang di kubangan-kubangan dan dari air
jambangan bunga, ia peroleh beraneka hewan bersel satu dengan menggunakan
mikroskop buatan yang diperbesar hingga 300 kali. Ia tertarik dengan banyaknya
benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia
menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya
merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Selain itu ia juga menemukan adanya hewan
bersel satu ini kemudian diberi nama Infusoria atau “hewan tuangan”. Penemuan
ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih
meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumbuk lebih banyak lensa
dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop
yang mampu memperbesar 200- 300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil
pengamatannya tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu
isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan adanya
hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun
1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil
pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun
spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Pentingnya penemuan tersebut tidak
dihargai pada saat itu terlebih lagi Penemuan Leewenhoek tentang animalcules
menjadi perdebatan darimana asal animalcules tersebut. Ada dua pendapat yang
muncul, satu mengatakan animalcules ada karena proses pembusukan tanaman atau
hewan, melalui fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung terori yang
mengatakan bahwa Makhluk hidup berasal dari benda mati melalui proses
abiogenesis. Konsep ini dikenal dengan ganaratio spotanea. Pendapat ini
mengatakan bahwa animalcules tadi berasal dari animalcules sebelumnya seperti
halnya organismea tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini disebut dengan
biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai perdebatan tersebut terselesaikan
dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini memerlukan
berbagai macam eksperimen yang nampaknya sederhana dan perlu waktu lebih dari
100 tahun.. Baru setelah hampir 200 tahun berikutnya, seorang ahli Perancis,
Louis Pasteur, Louis Pasteur (1822 – 1895) seorang ahli kimia yang menaruh
perhatian pada mikroorganisme, Oleh karena itu ia tertarik untuk meneliti peran
mikroba dalam industri anggur dan pembuatan alkohol dalam mempelajari proses
fermentasi dan menunjukkan bahwa mikroorganismelah penyebab rasa asam yang
tidak dikehendaki pada beberapa jenis anggur. Kenyataannya, ada satu jenis mikroorganisme
yang membantu pembuatan anggur, namun ada organisme lain yang menyebabkan
rusaknya minuman anggur. Setelah gagasan ini diterima studi tentang organisme
dengan proses metabolisme menjadi ilmu yang penting.
Antara tahun 1674 sampai 1683 ia
terus menerus mengadakan hubungan
dengan lembaga “ Royal Society” di Inggris.Ia melaporkan hal-hal yang diamatinya dengan miskroskop itu kepada lembaga tersebut. Laporan-laporan itu disertai dengan gambar-gambar mikroorganisme yang beraneka ragam. Atas kecermatanketelitian pengamatan Leeuwenhock nyata sekali pada gambar–gambar tersebut.Kemudian ia membuat sketsa bakteri dengan bentuk bola (kokus), silindris atau bentuk batang (basillus), spiral (spirilum). Akan tetapi arti penemuan leeuwcnhock tidak dihiraukan sebelum tahun 1800, ketika orang belum menyadari benar bahwa mikroorganisme adalah penyebab banyak penyakit atau menyebabkan perubahan kimia pada pahan – bahan disekitar kita yang tidak terhitung banyaknya. Dalam sejarah mikrobiologi, Leeuwenhoek dapat dipandang sebagai peletak dasar utama atau bapak mikrobiologi.
dengan lembaga “ Royal Society” di Inggris.Ia melaporkan hal-hal yang diamatinya dengan miskroskop itu kepada lembaga tersebut. Laporan-laporan itu disertai dengan gambar-gambar mikroorganisme yang beraneka ragam. Atas kecermatanketelitian pengamatan Leeuwenhock nyata sekali pada gambar–gambar tersebut.Kemudian ia membuat sketsa bakteri dengan bentuk bola (kokus), silindris atau bentuk batang (basillus), spiral (spirilum). Akan tetapi arti penemuan leeuwcnhock tidak dihiraukan sebelum tahun 1800, ketika orang belum menyadari benar bahwa mikroorganisme adalah penyebab banyak penyakit atau menyebabkan perubahan kimia pada pahan – bahan disekitar kita yang tidak terhitung banyaknya. Dalam sejarah mikrobiologi, Leeuwenhoek dapat dipandang sebagai peletak dasar utama atau bapak mikrobiologi.
Mikrobiologi mencangkup pengetahuan tentang virus (virologi), pengetahuan tentang bakteri (bakteriologi), pengetahuan tetang hewan bersel satu (Protozoologi), pengetahuan tentang jamur (Mikologi), terutama yang meliputi jamur-jamur rendah seperti Phycomycetes, dan juga Ascomycetes, serta Deuteromycetes. Lebih dari satu abad yang lalu Louis Pasteur dan beberapa rekannya meyakinkan profesi medis bahwa sebenarnya organisme yang kecil inilah yang menyebabkan penyakit. Informasi yang diperoleh dari mikrobiologi membawa kemajuan besar untuk mengawasi banyaknya penyakit menular. Disamping itu mikroorganisme telah digunakan untuk mempelajari berbagai proses biokimia yang diketahui terjadi pada bentuk kehidupan yang lebih tinggi. Jadi banyak fakta tentang metabolisme manusia yang diketahui oleh sekarang, mula-mula diketahui terjadi pada bukan hanya studi tentang mikroorganisme penyebab penyakit, tetapi merupakan studi tentang semua aktifitas hayati mikroorganisme.
Perkembangan Studi Mikroorganisme
Studi pengaruh dan pemanfaatan
mikroorganisme, sebenarnya sudah berlangsung selama ribuan tahun, tetapi baru
300 tahun yang lalu mikroorganisme dipelajari dan dikaji lebih mendalam.
Antonie Van Leeuwenhoek (1632-1723)
Antony van Leeuwenhoek (1632 –
1723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi
sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa
menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia
bukan orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang
besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.
Mikroorganisme untuk pertama kali diketahui oleh Leeuwenhoek dengan menggunakan
karya ciptaannya yaitu mikroskop. Dengan sarana ini ia mengamati mikroorganisme
dalam air hujan, air laut, bahan pengorekan dari sela-sela gigi, campuran yang
sedang berfermentasi dan berbagai bahan lainnya, kemudian ia menamakan hewan
temuan pertamanya ini “hewan kecil” (animalcule).
Teori Generatio Spontanea (Abiogenesis) dan
Biogenesis
Teori Generatio Spontanea ini
dikembangkan untuk menjelaskan adanya lalat pada daging yang membusuk. Tikus
pada makanan ternak yang terurai, dan ular yang membusuk pada air yang
menggenang. Pada abad XIX, muncul isu ilmu pengetahuaan mengenai asal–usul
kehidupan. Setelah ditemukannya suatu dunia organisme yang tidak tampak dengan
mata telanjang membangun minat terhadap perbedaan mengenai asal–usul kehidupan
yaitu dari manakah asal jasad – jasad renik ini muncul. Oleh karena itu
muncullah pertentangan dari para ahli dan ilmuwan, sehingga melahirkan dua
aliran atau tokoh yaitu aliran Non Vital dan aliran Vital. Pada zaman
Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu (300 sebelum isa almasih) muncul
suatu pendapat, bahwa kehidupan berasal dari bahan atau benda mati yang
mengalami penghancuran. Konsepsi ini dikenal sebagai teori sebagai spontan atau
abiogenesis (abio,”tidak hidup”: genesis “asal”). Aristoteles berpendapat,
bahwa organisme hidup (mahluk –mahluk kecil) terjadi daribenda mati. Banyak
orang pada masa yang lalu tidak sependapat bahwa mikroorganisme menjelma melalui
generasi spontan, tetapi tidak sedikit pula yang mendukung berlakunya generasi.
Spontan bagi cacing, serangga,bahkan binatang seperti tikus dan
katak.Ilmuwan-ilmuwan yang juga mengamati teori Generatio Spontanea antara lain:
1.
Francesco Redi
Francesco Redi (1668), seorang
fisikawan Italia merupakan orang pertama yang melakukan pembantahan teori
generation spontania. Dia melakukan experimen dengan memasukkan daging ke dalam
wadah yang ditutup dengan kain tipis yang berlubang halus untuk mencegah masuknyalalat,
ia membuktikan bahwa belatung tidak terjadi secara mendadak pada daging yang
membusuk. Lalatlah yang tertarik oleh daging yang membusuk, bertelur di atas
kain tipis penutup wadah. Ketiadaan belatung yang tumbuh pada daging yang
membusuk memberikan bukti yang menentukan untuk menentang perkembangan secara
mendadak.. disamping itu dia melakukan serangkaian penelitian menggunakan
daging segar yang telah dipanaskan terlebih dahulu. Redi memperhatikan bahwa
ulat akan menjadi lalat dan lalat sela ia terdapat jauh dari sisa –sisa daging.
Pada penelitiannya Redi menggunakan dua kerat daging segar yang diletakkan
dalam dua wadah. Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan yang satu
tidak ditutupi. Setelah beberapa hari, pada daging tidak tertutup mulailah
keluar belatungbelatung. Sementara itu pada daging yang tertutup tidak tumbuh
belatung dari experimen itu maka Franscesco Redi menyimpulkan dan menunjukkan
bahwa ulat yang ada dalam daging busuk adalah larva yang berasal dari telur
lalat, bukan hasil dari generatio. Sehingga Tujuan dari penelitian Redi ini
adalah untuk menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup perlu asal–usul dimana ia
berasal. Teori Abiogenesis juga ditentang pula oleh Lazzaro Spallinzani.
2. John Needham (1713-1781)
Needhan (1713-1781), adalah
seorang pendeta bangsa Irlandia. Selama tahun 1745-1750 ia mengadakan
eksperimen–eksperimen atau percobaan dengan daging yang direbus. Ia juga
mengadakan eksperimen-eksperimen dengan berbagai rebusan padi-padian, dan lain
sebagainya. Meskipun air rebusan tersebut disimpannya rapat-rapat dalam botol
tertutup, namun timbulah mikroorganisme dengan kata lain menurutnya kehidupan
dapat timbul dari benda mati. Pendapat ini lebih dikenal sebagai teori
Abiogenesis. Kemudian air tersebut disimpannyarapat- rapat dalam botol
tertutup, dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal percobaan.
Sehingga menyimpul bahwa jasad- jasad (mikroorganisme) tersebut terjadi secara
spontan dari daging. Dengan kata lain bahwa adanya animalcules berasal dari air
kaldu hasil. perebusan daging namun teori necdhan ini lalu dipatahkan oleh
Lazzaro Spallanzani.
3. Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Lazzaro Spallinzani (1729 –
1799), seorang biologiwan italia, dalam usahanya untuk membantah dan
membuktikan bahwa konsepsi abiogenesis yang dikemukakan oleh Aristoteles dan
Nedham itu tidak benar. Dia mengatakan bahwa perebusan dan kemudian penutupan
botol–botol berisi air rebusan yang dilakukan needham itu tidak sempurna.
Kemudian Spallanzani melakukan percobaan dengan merebus kaldu daging selama 1
jam dan menempatkannya pada toples yang disegel/ditutup rapat dan hasilnya
menunjukkan tidak ditemukannya mikroorganisme dalam kaldu tersebut, karena
dengan menutup botol tidak memungkinkan masuknya udara (oksigen) yang sangat
dibutuhkan bagi kehidupan mikroorganisme. Jadi ekperimen ini menentang teori
abiogenesis. Hal ini juga tetap tidak dapat menyakinkan Needham bahwa
mikroorganisme tidaklah muncul karena generasi spontan. Lazzaro menyimpulkan
bahwa faktor yang menentukan kehidupan adalah potensi faktor biologis. Namun
Needham bersikeras dan membantah bahwa pemanasan yang oleh Spallanzani
menyebabkan bahan makan makhluk hidup rusak, dan udara atau oksigen itu hilang
karena dikeluarkan dari toples selagi percobaan pemanasan sehingga generasi
spontan mikroorganisme tidak dapat hidup dan muncul.
4. Franz Shchulze (1815-1873) dan Theodor Shcwann (1810-1882).
Hampir 100 tahun setelah
percobaan Needham ada 2 peneliti Franz Shchulze (1815-1873) dan Theodor Shcwann
(1810-1882). Mereka berdua yang mencoba memecahkan kontroversi tentang peran
udara. Pada tahun 1836, Franz Schulze dengan experimennya melewatkan larutan
asam kuat ke dalam tabung tertutup yang berisi daging yang telah dimasak. Tahun
1837, Theodor Schwann mengalirkan udara melalui pipa yang dipanai ke dalam
tabung tertutup yang bersisi kaldu yang dipanasi dan membara ke dalam labu
berisi kaldu daging yang dididihkan berjam-jam lamanya. Maka baik Schultze
maupun Schwann tidak menemukan mikroorganisme di dalam kaldunya sebab mikroba
telah mati oleh adanya asam kuat maupun oleh panas. Tetapi para pendukung teori
generatio spontanea berpendapat bahwa adanya asam dan panas akan mengubah udara
sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroba Namun tetap saja hal ini belum
meyakinkan mereka yang menyokong konsepsi abiogenesis terhadap eksperimen kedua
sarjana tersebut. Mereka mengatakan bahwa udara yang lewat asam ataupun pipa
panas itu telah mengalami perubahan sedemikian rupa, sehingga tidak
memungkinkan dan tidak mendukung timbulnya kehidupan makhlukmakhluk baru.
Sampai akhirnya tahun 1954 peneliti menyelesaikan perdebatan tersebut dengan
melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang telah
dipanaskan. Ke dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang pada sebagiannya
diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka. Dengan demikian mikroba akan
tersaring dan udara tetap bisa masuk. Dengan tidak ditemukannya mikroba dalam
kaldu daging tersebut membuktikan bahwa teori generatio spontanea adalah salah.
5. H. Scroeder dan Th. Von Dusch
H. Scroeder dan Th. Von Dusch
(1854) melakukan percobaan yang lebih meyakinkan dan memantapkan. Penelitian
Schwan yaitu dengan melewatkan udara melalui tabung berisi kapas yang steril
menuju ke dalam labu berisi kaldu yang sebelumnya dipanaskan. Dengan cara ini
mikroorganisme disaring keluar dari udara oleh serat-serat kapas dan dengan
demikian dicegah masuk ke dalam labu maka ia tidak mendapatkan mikroorganisme
(jasad renik) baru yang tumbuh di dalam kaldu tersebut. Dengan demikian
tumbanglah teori abiogenesis.
6. Louis Pasteur dan John Tyndall
Louis Pasteur (1822-1895),
seorang ahli kimia yang mendapat pengakuan nasional tidak lama setelah memulai
karirnya ketika ia menemukan rumus bangun asam tertarat. Kemudian Pasteur
tertarik pada industri minuman anggur dan perubahan-perubahan yang terjadi
selama proses fermentasi. Melalui penelitian fermentasi gula, Pasteur
mengatakan bahwa faktor lingkungan sangat penting bagi kehidupan
mikroorganisme. Hal ini menandakan berakhirnya pertentangan konflik nonvital dan vital.
Berdasarkan hasil-hasil percobaan ilmuwan yang juga seorang biologiwan bernama Louis Pasteur ini, dapat meyakinkan khalayak, bahwa tidak ada kehidupan baru yang dapat timbul dari benda mati, maka muncullah teori “Biogenesis” yaitu “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang berarti “semua kehidupan itu berasal dari telur, dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup”. Louis Pasteur sebenarnya seorang sarjana kimia, akan tetapi berkat jasa-jasanya dalam bidang mikrobiologi demikian banyaknya, sehingga ia disebut seorang pelopor mikrobiologi.
mikroorganisme. Hal ini menandakan berakhirnya pertentangan konflik nonvital dan vital.
Berdasarkan hasil-hasil percobaan ilmuwan yang juga seorang biologiwan bernama Louis Pasteur ini, dapat meyakinkan khalayak, bahwa tidak ada kehidupan baru yang dapat timbul dari benda mati, maka muncullah teori “Biogenesis” yaitu “Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” yang berarti “semua kehidupan itu berasal dari telur, dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup”. Louis Pasteur sebenarnya seorang sarjana kimia, akan tetapi berkat jasa-jasanya dalam bidang mikrobiologi demikian banyaknya, sehingga ia disebut seorang pelopor mikrobiologi.
@Pernyataan Louis Pasteur
tersebut, belum memberi jawaban atas pertanyaan “darimana asal bakteri?”.
Sesungguhnya, bahwa pertanyaan ini hingga sekarang belum terjawab, pertanyaan
ini identik dengan pertanyaan“darimana asal kehidupan”. Jawaban atas semua ini
bergantung pada pandangan hidup seseorang, dan dengan demikian terletak diluar
bidang ilmu pengetahuan atau science. Seorang vitalist akan menjawab berlainan
dengan paham gereja yang berlandaskan materialisme, sehingga akan menyebabkan
timbulnya pemisahan antara ilmu dengan urusan agama dimana paham vital yang
mengarah pada peranan adanya organisme dan paham non vital yang peranannya
mengarah pada faktor diluar organisme. Pada masa pasteur terdapat salah seorang
penyokong yang penuh dedikasi terhadap generasi spontan (Abiogenesis) pasteur
ialah Felix Arhimede Pautcht, seorang naturalis Perancis. Dalam tahun 1859 ia
menerbitkan laporan panjang lebar untuk membuktikan kejadiannya, tetapi ia
tidak memperhitungkan sifat Louis Pasteur yang cerdik, keras kepala dan tak
kenal lelah.Karena merasa jengkel akan logika dan data Pouchet, maka Louis
Pasteur didalam tahun 1865 melakukan percobaan untuk lebih meyakinkan dan untuk
mengakhiri pertikaian itu untuk selama-selamanya. Louis Pasteur mempersiapkan
larutan nutrien (kaldu) didalam labu yang dilengkapi dengan lubang atau pipa
panjang dan sempit berbentuk “leher angsa”. Pasteur sendiri meyakini bahwa
sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Dalam percobaannya menggunakan
tabung berleher angsa, Pasteur memanaskan dengan merebus larutan nutrien
(kaldu) itu dan udara tanpa perlakuan dan tanpa disaring kemudian dibiarkan
lewat keluar masuk. Setelah sekian lama, ternyata tidak ada mikroorganisme yang
tumbuh dalam larutan itu. Pada prinsipnya udara mampu masuk ke dalam tabung,
namun partikel-partikel debu yang mengandung mikroorganisme tidak mencapai
larutan nutrien karena partikel debu akan menempel dan mengendap dalam bagian
lengkungan tabung “leher angsa” yang berbentuk huruf V dan aliran udara
demikian berkurangnya sehingga partikel-partikel debu yang mengandung
mikroorganisme tidak terbawa masuk ke dalam labu. Dalam hal ini mikroba beserta
debu akan mengendap pada bagian tabung yang berbentu U sehingga tidak akan
dapat mencapai kaldu. Ia juga membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan
Alpen. Pasteur menemukan bahwa mikroorganime terbawa debu oleh udara dan ia
menyimpilkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana,
semakin sedikit kontaminasi yang terjadi. Dari hasil experiment tersebut Pada
tanggal 7 April 1864 ia mengatakan bahwa: For I have kept them and am still
keeping from them, that one thing that is above the power of man to make; I
have kept from them, the germ that float in the air, I have kept them from
life.
Salah satu argumen klasik untuk menantang buiogenesis adalah bahwa panasang
digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan juga dianggap merusak ‘vital
force’. Mereka yang mendukung teori abiogenesis berpendapat bahwa tanpa adanya
kekuatan vital force tersebut mikroorganisma tidka dapat muncul serta spontan.
Untuk merespon argumen tersebut John Tyndall mengatakan udara dapat dengan
mudah dibebaskan dari mikroorganisma dengan cara melakukan percobaab dengan
meletakkan tabung reaksi berisi kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara
dari luar masuk ke dalam kotak melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk
dasar U seperti spiral. Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam
kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tidak ditemukan adanya
mikroba. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall memacu diterimanya konsep
biogenesis.
Di antara bukti-bukti yang paling
penting ialah hasil percobaan John Tyndall pada awal tahun 1870-an, denan
menciptakan sebuah kotak bebas debu, dan menempatkan tabung-tabung berisi kaldu
steril didalamnya. Selama udara dalam kotak bebas dari debu maka selama itu
pula kaldu akan mengendap dan tertahan pada tabung berleher angsa yang menuju
ke dalam kotak, sehingga dari percobaan John Tyndall terbukti bahwa
mikroorganisme terbawa oleh partikel-partikel debu.
Disamping percobaan abiogenesis
Pasteur juga tertarik pada industry minuman anggur dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama proses fermentasi. Pada zaman dahulu, orang memperbaiki mutu
produk-produk fermentasinya dengan cara mencoba-coba, tanpa menyadari bahwa
mutu sesungguhnya bergantung kepada penyediaan atau perbaikan kondisi bagi
pertumbuhan mikroorganisme pelaku fermentasi tersebut. Barulah setelah Pasteur
menelaah peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi pada pembuatan anggur
maka orang menjadi mengerti bahwa mikroorganisme itulah yang menyebabkan
terjadinya fermentasi.
Dimana proses fermentasi terjadi
karena enzim yakni zat yang dihasilkan sel hidup yang menyebabkan
berlangsungnya reaksi-reaksi kimiawi tertentu. Untuk masa berpuluh-puluh tahun
tetap dianut adalah tentang proses fermentasi. Proses tersebut adalah suatu
proses kimia.Karena jasad pemrosesannya tidak nampak. Serta kalaupun kemudian
adanya pertumbuhan jasad (misal ragi) pada permukaan larutan dianggap sebagai
akibat proses fermentasi. Tetapi berkat penelitian tiga orang ahli, antara lain
Pasteur pada tahun 1830, dapat diketahui dan dipastikan bahwa proses fermentasi
adalah proses biologis dimana mikroorganisme (ragi) yang berperan. Ia setelah
membuktikan ketidakbenaran teori spontan, jadi memastikan bahwa mikroorganisme
merupakan penyebab fermentasi, ia siap membantu para pembuat minuman anggur dan
bir Perancis, yang acapkali menghadapi kesukaran untuk menghasilkan produk
bermutu tinggi. Setelah memeriksa banyak kelompok minuman anggur, maka dia
menemukan berbagai macam mikroorganisme. Pasteur menetapkan bahwa dengan
seleksi yang tepat terhadap mikroorganisme yang bersangkutan, maka dapat
dipastikan bahwa akan diperoleh hasil yang baik dan merata secara konsisten.
Untuk mencapai hal ini, maka mikroorganisme yang sudah ada dalam sari buah
harus dihilangkan dan fermentasi yang baru dimulai dengan biakan, yaitu suatu
pertumbuhan mikroorganisme yang diambil dari tong anggur yang dinilai baik.
Pasteur menyarankan agar menghilangkan tipe-tipe mikroorganisme yang tidak
diinginkan dengan pemanasan-yang tidak sampai merusaka aroma sari buah tetapi
cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. Ia mendapati bahwa perlakuan dengan
suhu 62,80C selama setengah jam cukuplah untuk mencapai hal tersebut. Kini
proses ini, dinamai pasteurisasi, digunakan secara meluas pada industri
fermentasi, tetapi yang paling kita kenal ialah yang dimanfaatkan di industri
hasil susu, untuk membunuh jasad-jasad renik penyebab penyakit yang terdapat
dalam susu dan produk-produk susu. Bahkan sebelum Pasteur berhasil membuktikan
bahwa bakteri menjadi sebab beberapa penyakit, banyak pengamatan yang cermat
menentang keras adanya teori nutfah penyakit. Dalam tahun 1546 Francastoro dari
Verona (1483-1553) menyatakan bahwa penyakit dapat disebabkan oleh jasad renik
yang terlalu kecil untuk dapat dilihat yang dipindahkan (ditularkan) dari
seseorang ke seseorang lain.
Pada tahun 1762 von Plnciz dari Vienna tidak hanya mengemukakan bahwa sesungguhnya
makhluk hiduplah yang menjadi penyebab penyakit, tetapi juga berpendapat bahwa
berbagai jasad renik menimbulkan bermacammacam penyakit pula. Konsepsi
parasitisme, yakni adanya organism yang hidup pada atau didalam organisme lain
dengan mengambil nutrient dari padanya, tersebar luas dalam tahun 1700-an.
Dikarenakan keberhasilan Pasteur dalam memecahkan masalah fermentasi maka
pemerintah Perancis memintanya untuk meneliti pebrine, penyakit pada ulat sutra
yang menghancurkan industri sutra yang penting di Negara tersebut. Ternyata
masalah itu rumit, dan selama bertahun mereka mencari-cari pemecahannya dengan
susah payah. Akan tetapi, pada akhirnya ia berhasil mengisolasi jasad renik
(suatu protozoa) penyebabnya. Pasteur bahkan meningkat lebih lanjut dan
menganjurkan kepada para petani ulat sutra agar mereka menyeleksi ulat–ulat /
baru yang sehat dan bebas penyakit untuk menghindari penyakit itu. Kemudian
pasteur (1877) menangani masalah antraks. Penyakit pada sapi, domba, dan
terkadang manusia. Setelah mengamati penyebab penyakit itu dari darah hewan
yang mati karena penyakit tersebut. Maka ia menumbuhkannya dalam labu –labu di
laboratorium. Walaupun sejak jaman dulu sudah banyak ahli yang mempunyai
keyakinan bahwa penyebab penyakit dapat berpindah tempat dan menyebar dari satu
orang ke orang lain, baik melalui udara, melalui air. Ataupun melalui pembawa
lainnya. Baru oleh Fracastorius (1478-1553) dasar-dasar yang meyakinkan tentang
perpindahan dan penyebaran jasad penyebab penyakit, mulai diungkapkan. Serta
lebih kurang satu setengah abad kemudian oleh Kircher (1602-1680) cara-cara
yang pasti tentang penularan, penyebaran dan perpindahan jasad penyebab
penyakit lebihterperinci. Uraian, bahasan, dan batasan Kircher inilah yang
kemudian dapat mengungkapkan berbagai jenis penyebab penyakit serta cara
penyebaran dan penularannya, seperti yang kemudian dilanjutkan oleh Panum
(1820-1885) ahli kedokteran Denmark untuk penyakit campak, Snow (1813-1858) dan
Budd (1811-1880) tentang epidemi kolera Asia, dan sabagainya. Pada periode ini
terjadinya gejala pembengkakan pada luka yang dibiarkan,kemudian diketahui,
disebabkan oleh adanya pertumbuhan mikroorganisme pengubah darah menjadi nanah
yang kemudia banyak hidup di sekitar dan didalam luka.
Menurut Pasteur, fermentasi asam
laktat yang tidak ingin terjadi dari kontaminasi dengan bakteri berbentuk
batang. Produksi etanol terjadi karena aktivitas sel khamir. Menurut penelitian
yang dilakukan Pasteur bahwa jenis bakteri mampu mengubah gula menjadi produk
akhir. Jadi suatu bakteri menyebabkan pembentukan asam laktat dari gula. Jenis
lain membentuk asam butirat dan seterusnya. Pasteur menemukan bahwa proses
fermentasi terjadi tanpa adanya udara. Ialah yang pertama menggunakan istilah
aerob (aerobic) dan anaerob (anaerobic) yang artinya proses yang memerlukan
udara dan proses yang yang tidak mungkin berlangsung jika tidak ada udara.
7. Robert Koch (1843-1910)
Di Jerman, Robert Koch (1843 –
1910) seorang profesional di bidang kesehatan mendapat hadiah mikroskop dari
istrinya untuk hadiah ulang
tahunnya yang ke-28.. Koch adalah seorang dokter yang tenang dan sangat teliti, ia terkadang melalaikan praktek dokternya untuk mengejar ilmu baru yang sangat memukau yaitu bakteriologi. Selanjutnya ia mulai meneliti dunia mikroorganisma yang sudah dilihat oleh Pasteur. Baik Pasteur maupun Koch menjadi rival bersama yang sama-sama ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan peternak sapi dan domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati karena anthrax. Dengan sering meninggalkan prkateknya sebagai dokter, Koch membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax dengan cara memisahkan bakteri untuk batang tersebut dari bakteri lain yang ada kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat. Tikus selanjutnya menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan kesamaan bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah meneliti selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia juga menyarankan bahwa ternak sakit supaya dibunuh dan dibakar atau dikubur yang dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh bakteri dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah peternakan. Dengan penemuan anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang membuktikan mikroba tertentu merupakan agen penyakit tertentu. Selanjutnya Koch dan kawan-kawan menemukan bakteri penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik laboratorium untuk mempelajari mikroorganisma. Koch dan anggotanya banyak memberi kontribusi mengenai teknik-teknik tersebut. Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri untuk pengamatan dengan mikroskop cahaya dan juga koch menemukan bakteri yang menimbulkan tuberkolosis dan kolera. Khusus mengenai Robert Koch yang sampai sekarang namanya tetap dikenang dan dihargai karena jasajasanya besarnya di bidang mikrobiologi kedokteran dan kemanusiaan. Berkat penelitian Koch ini maka ihwal dan penyebab penyakit TBC, tifus, difteri, kolera dan gonorhu serta antraks, dapat terungkap dan dipisahkan secara murni. Yang paling penting untuk diketahui adalah Postulat Koch yang menjadi dasar bagi seorang ahli untuk mencari, menemukan dan mengetahui jasad penyebab suatu penyakit didalam suatu wabah yang sedang berkecamuk. Tahap-tahap kerja Postulat tersebut mempunyai 4 dalil, yaitu :
tahunnya yang ke-28.. Koch adalah seorang dokter yang tenang dan sangat teliti, ia terkadang melalaikan praktek dokternya untuk mengejar ilmu baru yang sangat memukau yaitu bakteriologi. Selanjutnya ia mulai meneliti dunia mikroorganisma yang sudah dilihat oleh Pasteur. Baik Pasteur maupun Koch menjadi rival bersama yang sama-sama ingin mengetahui penyebab penyakit anthrax yang sangat merugikan peternak sapi dan domba di Eropa. Koch akhirnya menemukan dari darah domba yang telah mati karena anthrax. Dengan sering meninggalkan prkateknya sebagai dokter, Koch membuktikan bahwa bakteri tersebut penyebab anthrax dengan cara memisahkan bakteri untuk batang tersebut dari bakteri lain yang ada kemudian menginjeksikannya ke dalam tikus yang sehat. Tikus selanjutnya menunjukkan perkembangan menuju anthrax dan bakteri yang diisolasi dari tikus menunjukkan kesamaan bakteri yang berasal dari domba yang sakit sebelumnya. Pada 1876, setelah meneliti selama 6 tahun Koch mengumumkan bahwa dia telah menemukan bakteri penyebab anthrax. Ia juga menyarankan bahwa ternak sakit supaya dibunuh dan dibakar atau dikubur yang dalam, setelah ia mengetahui bahwa spora yang dihasilkan oleh bakteri dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan di daerah peternakan. Dengan penemuan anthraxnya Koch merupakan orang pertama yang membuktikan mikroba tertentu merupakan agen penyakit tertentu. Selanjutnya Koch dan kawan-kawan menemukan bakteri penyebab tuberculosis dan cholera. Perkembangan teknik laboratorium untuk mempelajari mikroorganisma. Koch dan anggotanya banyak memberi kontribusi mengenai teknik-teknik tersebut. Diantaranya adalah prosedur pengecatan bakteri untuk pengamatan dengan mikroskop cahaya dan juga koch menemukan bakteri yang menimbulkan tuberkolosis dan kolera. Khusus mengenai Robert Koch yang sampai sekarang namanya tetap dikenang dan dihargai karena jasajasanya besarnya di bidang mikrobiologi kedokteran dan kemanusiaan. Berkat penelitian Koch ini maka ihwal dan penyebab penyakit TBC, tifus, difteri, kolera dan gonorhu serta antraks, dapat terungkap dan dipisahkan secara murni. Yang paling penting untuk diketahui adalah Postulat Koch yang menjadi dasar bagi seorang ahli untuk mencari, menemukan dan mengetahui jasad penyebab suatu penyakit didalam suatu wabah yang sedang berkecamuk. Tahap-tahap kerja Postulat tersebut mempunyai 4 dalil, yaitu :
Bahwa mikroorganisme yang
disangka penyebab harus selalu didapatkan pada semua penderita penyakit dan
tidak didapatkan pada bukan penderita atau yang masih sehat.
Bahwa mikroorganisme penyebab harus dapat dibiakkan secara murni di dalam media tanpa kehadiran bagian/jaringan jasad yang tadinya dikenai.
Bahwa biakan jasad yg sudah dibiakkan, bila diinokulasikan (disuntikkan) kepada hewan percobaan, akan menimbulkan gejala penyakit yang sama
Bahwa biakan jasad yang sudah diinokulasikan. Dapat diisolasi/dipisahkan kembali serta kalau kemudian dibiakkan akan mempunyai bentuk yang sama seperti asal.
Dalam perkembangan berikutnya, nama-nama seperti Ehrlich (1854- 1915), Von Behring dan Kitasato (1890), Metchnikoff (1883), Loeffer (1884) Park (1894) dan banyak nama-nama ahli di bidang mikrobiologi, merupakan nama yang ditulis dengan tinta emas di dalam sejarah perkembangan mikrobiologi. Seperti secara khusus untuk bidang mikroorganisme penyakit di Amerika Serikat oleh Rush (1813), Webster (1843), Spencer (1851), Welch (1894), McCoy (1910) dalam bidang penyakit sipilis, pes, kolera, tifus dan difteri. Virus misalnya, sudah sejak Pasteur dan Koch melakukan penelitian, masalahnya sudah ada dan di usahakan untuk diketahuinya. Tetapi baru ketika diumumkan hasil penelitian Iwanowski (1892) sarjana mikroorganisme Rusia, meneliti penyebab penyakit aneh pada daun tembakau (yang dikenal dengan nama TMV/tobacco mosaic virus) Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak terebut disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter tersebut diketahui dapat menyaring bakteri.
Bahwa mikroorganisme penyebab harus dapat dibiakkan secara murni di dalam media tanpa kehadiran bagian/jaringan jasad yang tadinya dikenai.
Bahwa biakan jasad yg sudah dibiakkan, bila diinokulasikan (disuntikkan) kepada hewan percobaan, akan menimbulkan gejala penyakit yang sama
Bahwa biakan jasad yang sudah diinokulasikan. Dapat diisolasi/dipisahkan kembali serta kalau kemudian dibiakkan akan mempunyai bentuk yang sama seperti asal.
Dalam perkembangan berikutnya, nama-nama seperti Ehrlich (1854- 1915), Von Behring dan Kitasato (1890), Metchnikoff (1883), Loeffer (1884) Park (1894) dan banyak nama-nama ahli di bidang mikrobiologi, merupakan nama yang ditulis dengan tinta emas di dalam sejarah perkembangan mikrobiologi. Seperti secara khusus untuk bidang mikroorganisme penyakit di Amerika Serikat oleh Rush (1813), Webster (1843), Spencer (1851), Welch (1894), McCoy (1910) dalam bidang penyakit sipilis, pes, kolera, tifus dan difteri. Virus misalnya, sudah sejak Pasteur dan Koch melakukan penelitian, masalahnya sudah ada dan di usahakan untuk diketahuinya. Tetapi baru ketika diumumkan hasil penelitian Iwanowski (1892) sarjana mikroorganisme Rusia, meneliti penyebab penyakit aneh pada daun tembakau (yang dikenal dengan nama TMV/tobacco mosaic virus) Dimitri Ivanovski menunjukkan bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman yang sakit. Ekstrak terebut disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter tersebut diketahui dapat menyaring bakteri.
Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut mempunyai ukuran yang
jauh lebih kecil dari bakteri. Selanjutnya nama-nama ahli seperti Buist (1887),
Negri (1903),Ricketts (1906), Woodruff dan Goodpasture (1930), Stanley (1937)
banyak berkecimpung didalam penelitian dan pengembangan virus. Pada tahun 1900
seorang ahli bedah bernama Walter reed (1851-1902) dengan menggunakan manusia
sebagai volunteer membuktikan bahwa virus tersebut dibawa oleh nyamuk tertentu
lainnya membawa protozoa penyebab malaria. Salah satu cara penting untuk
mencegah penyakit tersebut adalah mengurus air yang tergenang yang digunakan
nyamuk untuk tempat berkembang biak. Pada massa periode modern ditandai dengan
diraihnya beberapa hadiah Nobel oleh para ahli mikrobiologi yang bergerak dalam
bidang pengobatan dan kedokteran, seperti oleh Domagk (1939) untuk penemuan
obat-obat sulfa sebagai obat ampuh untuk infeksi bakteri, oleh Flemming, Florey
& Chain (1945) untuk penemuan antibiotika penisilin, oleh Waksman (1952)
untuk penemuan antibiotik sterptomisin, oleh Stanley (1946) untuk penemuan protein-virus
secara murni, dan oleh Enders, Welle Beadle (1954) untuk penemuan virus
poliomyelitis sehingga pembuatan vaksin polio memungkinkan untuk dilakukan.
Metode pencegahan dan pengobatan yang telah dikemukakan untuk memberantas
penyakit karena mikroorganisme mencakup imunisasi (misalnya vaksinasi),
antisepsis (cara-cara untuk meniadakan atau mengurangi kemungkinan infeksi),
kemoterapi (perawatan pasien dengan bahan kimia), dan cara-cara kesehatan
masyarakat (misalnya, pemurnian air, pembuangan limbah, dan pengawetan
makanan). Pasteur melanjutkan penemuannya mengenai penyebab dan pencegahan
penyakit-penyakit menular. Sekitar 1880 ia mengisolasi bakteri yang menjadi
penyebab kolera ayam dan menumbuhkannya pada biakan murni. Untuk menunjukkan
bahwa benar-benar dia telah mengisolasi bakteri penyebab penyakit tersebut maka
ia menggunakan teknik-teknik dasar yang dikemukakan Koch.
Pada tahun 1880, Pasteur dengan
menggunakan teknik dari Konch untuk mengisolasi dan membiakkan bakteri yang
menyebabkan kolera pada ayam. Untuk membuktikan penemuannya, Pasteur membuat
demonstrasi dihadapan publik tentang percobaannya yang telah dilakukan berulang
kali di laboratorium. Dia menginjeksikan biakkan bakteri kolera pada ayam sehat
dan menunggunya sampai ayam tersebut menunjukkan gejala penyakit. Akan tetapi
hasilnya membuat Pasteur mendapat malu karena ayamnya tetap hidup dan sehat.
Pasteur kemudian mengevaluasi langkah-langkah yang menyebabkan demonstrasi
tersebut gagal. Dia menemukan bahwa secara kebetulan dia menggunakan biakan tua
seperti yang telah dilakukan sebelumnya, dan satu kelompok adalah ayam yang
tidak pernah di inokulasi. Selanjutnya kedua kelompok ayam tersebut diinjeksi
dengan biakan segar. Hasilnya, kelompok ayam yang kedua mati sedang kelompok
ayam yang pertama tetap sehat. Pertama hal ini membuatnya bingung, tetapi
Pasteur segera menemukan jawabannya. Pasteur menemukan bahwa, bakteri jika
dibiarkan tumbuh menjadi biakan tua menjadi avirulen yaitu kehilangan
virulensinya atau kemampuan untuk menyebabkan penyakit. Tetapi bakteri avirulen
ini masih dapat menstimulasikan sesuatu dalam tubuh host dan pada infeksi
berikutnya manjadi imun atau tahan terhadap penyakit. Pasteur selanjutnya
menerapkan prinsip imunisasi untuk mencegah anthrax. Pasteur menyebut bakteri
yang telah avirulen tersebut engan vaccin dari bahasa latin vaccayang artinya
sapi dan imunisasi dengan biakan tersebut dikenal dengan vaksinasi (istilah
yang diturunkan dari bahasa Latin vacca yang berarti “sapi”) dan imunisasi
dengan biakan bakteri diatenuasi disebutnya vaksinasi. Dengan demikian Pasteur
telah menghormati Edward Jenner (1749- 1823). Dengan vaksinasi tersebut Pasteur
mengenali atau mengetahui hasil kerja sebelumnya yang dilakukan oleh Edward
Jenner (1749 – 1823) yang telah sukses memfaksinasikan para pekerjanya di
peternakan yang telah terkena copox dari ternak sapinya tetapi tidak pernah
berkembang menjadi serius. Jenner menduga bahwa karena terbiasa menghadapi
cowpox akan mencegahnya dari serangan smallpox. Untuk membuktikan hipotesisnya
ini Jener menginokulasi James Phipps pertama dengan materi yang menyebabkan
cowpox yang diambil dari luka, kemudian dengan agen smallpox. Anak laki-laki
tersebut tidak menunjukkan gejala smallpox. Nama Pasteur selanjutnya dikenal
dimana-mana dan oleh banyak orang dianggap sebagai peneliti tentang
mikroorganisme yang ajaib. Untuk itu ia diminta membuat vaksin pencegah
hidrofobia atau rabies, penyakit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan
anjing, kucing, atau binatang yang terinfeksi lainnya. Pasteur adalah seorang
ahli kimia, bukan dokter dan Pasteur tidak biasa memperlakukan manusia.
Disamping kenyataan bahwa penyebab penyakit rabies adalah belum diketahui,
tetapi Pasteur mempunyai keyakinan yang kuat bahwa itu adalah mikroorganisma.
Ia dapat membuat kelinci terkena penyakit setelah diinokulasi dengan saliva
anjing. Selanjutnya Pasteur dan asistennya mengambil otak dan tulang belakang
kelinci tersebut dan mengeingkannya dan membuatnya menjadi larutan. Anjing yang
diinokulasi dengan campuran tersebut dapat terhindar dari rabies. Akan tetapi
vaksinasi terhadap anjing sangat berbeda dengan manusia. Pada bulan Juli 1885,
seorang anak laki-laki bernama Joseph Meister digigit oleh serigala dan
keluarganya membujuk Pasteur untuk menginokulasi anak tersebut. Kekawatiran
Pasteur dan orang-orang menjadi berkurang setelah anak laki-laki tersebut tidak
mati. Selanjutnya Pasteur menjadi terkenal dan memperoleh banyak dana yang
kemudian digunakan untuk mendirikan Institute Pasteur di Paris yang sangat
terkenal.
Dalam waktu yang bersamaan. Elie
Metchnikoff (1845-1916) yang bekerja di laboratorium Pasteur, mengamati bahwa
leukosit, semacam sel dalam darah manusia, dapat memakan bakteri penyebab
penyakit yang ada dalam tubuh. Pelindung terhadap infeksi ini dinamakan fagosit
atau “pemakan sel” dan prosesnya disebut fagositosis. Dalam pengertian umum,
kata sepsis berarti infeksi, antisepsis berkenaan dengan cara-cara
pemberantasan atau pencegahan infeksi. Telah dikemukakan mengenai
diperkenalkannya oleh Semmelweis tentang caracara aseptik selama kelahiran agar
mengurangi terjadinya demam nifas karena mikroorganisme. Dalam tahun 1860-an
seorang ahli bedah Inggris Joseph Lister (1827-1912) mencari cara-cara
menjauhkan mikroorganisme dari luka dan torehan (insisi) yang dibuat para ahli
bedah karena kematian akibat sebab-sebab tinggi sekali. Dalam tahun
1864, misalnya, Lister mencatat 45 persen dari pasiennya sendiri meninggal
setelah pembedahan. Desinfektan pada waktu itu belum dikenal, tetapi asam
karbolat (fenol). Sudah diketahui membunuh bakteri,maka Lister menggunakan
larutan encer asam tersebut untuk merendam perlengkapan bedah dan menyemprot
ruang bedah.Luka dan torehan yang dilindungi dengan cara ini jarang terkena
infeksi dan dengan cepat menjadi sembuh.
Demikian gemilangnya keberhasilannya
itu sehingga tekniknya dengan cepat diterima oleh para ahli bedah lain, dan
praktek antisepsis inilah yang mendasari prinsip teknik asesptik masa kini yang
digunakan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam luka atau insisi.
Sekarang banyak sekali macam zat kimia, seperti alkohol dan larutan iodium, dan
teknik fisik, seperti misalnya saringan udara, dan lampu ultraviolet
germisidal(dapat membunuh kuman), yang digunakan menurunkan jumlah
mikroorganisme di tempat –tempat seperti kamar bedah dan kamar anak- anak untuk
bayi yang prematur. Pada peralihan abad ini telaah tentang mikrobiologi
bercabang menjadi dua arah berbeda tetapi saling melengkapi; yang pertama
berkenaan dengan penelitian lebih lanjut untuk menemukan kegunaan mikroorganisme
dan yang kedua berkaitan dengan telaah terperinci ciri-ciri hayati jasad renik.
Jasad-jasad renik ini acapkali diteliti untuk memperoleh informasi mengenai
organisme lain yang tidak mudah diperoleh melalui percobaan-percobaan langsung
pada organism tersebut. Penelitian ini dengan jasad renik telah menghasilkan
banyak sumbangan yang luar biasa bagi biologi, biokimia dan kedokteran.
Mikrobiologi yang merupakan bagian dari bidang biologi, tersusun oleh banyak
disiplin (sub bidang). Pembagian disiplin ini tergantung kepada arah atau
orientasinya, apakah terhadap taksonomi (susunan dan pengelompokan
mikroorganisme), terhadap habitat (tempat hidup dan perkembangan
mikroorganisme), terhadap problema (permasalahan yang ada atau ditimbulkan
akibat mikroorganisme), sehingga sedikitnya akan ada 21 disiplin/sub bidang
mikrobiologi yang dikenal sesuai keberadaannya. Berdasarkan kepada disiplin
didalam bidang mikrobiologi, akan nampak jelas kaitan ilmu tersebut sebagai
ilmu dasar dan ilmu terapan. Sebagai ilmu dasar karena di dalamnya tercakup
pembahasan permasalahan yang berhubungan dengan bentuk, sifat,
perkembangbiakan, penyebaran dan lingkungan yang mempengaruhinya. Sedang
sebagai ilmu terapan, karena secara langsung jasad-jasad yang terdapat di dalam
dapat berperan, baik di bidang yang menguntungkan seperti proses pembuatan dan
peningkatan nilai gizi-nutrisi dan organileptik bahan makanan, industri
farmasi, industri-kimia, bidang pertanian dan sebagainya. Juga secara langsung
peranan jasad-jasad sebagai penyebab penyakit pada tanaman, hewan dan manusia,
serta sebagai jasad penghasil toksin (racun) yang membahayakan. Bahkan peranan
mikroorganisme di dalam lingkungan hidup, yang saat ini mulai dikembangkan
adalah:
Sebagai jasad yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi lingkungan
Juga sebagai jasad yang secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan, Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pengembangan penggunaan mikroorganisme sebagai jasad parameter-alami (indikator–alami) terhadap perubahan didalam lingkungan, mulai banyak digunakan, khususnya akibat adanya pencemaran domestik (dari rumah tangga) ataupun non-domestik (dari pabrik, industri, pertanian dan sebagainya).
Sumber: Jawetz. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.
Sebagai jasad yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi lingkungan
Juga sebagai jasad yang secara langsung ataupun tidak langsung dipengaruhi oleh lingkungan, Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pengembangan penggunaan mikroorganisme sebagai jasad parameter-alami (indikator–alami) terhadap perubahan didalam lingkungan, mulai banyak digunakan, khususnya akibat adanya pencemaran domestik (dari rumah tangga) ataupun non-domestik (dari pabrik, industri, pertanian dan sebagainya).
Sumber: Jawetz. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.
Judul: Awal Perkembangan Mikrobiologi
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 10:31 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 10:31 PM
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar atau Pertanyaan Anda : JANGAN komentar yang tidak berhubungan dengan materi dan JANGAN tinggalkan link web karena dianggap spam. Blog ini dofollow sehingga anda akan mendapatkan Backlink gratis.