Tempat-tempat Bersejarah di Kota Madinah
1. Sejarah Masjid Nabawi
Masjid yang dibangun Nabi Saw ketika datang dari
dari Qubâ dari perjalanan hijrahnya.
Keutamaan Masjid Nabawî
Salat satu rakaat di Masjid Nabawî sama
pahalanya dengan mengerjakan 1000 atau 10.000 rakaat selain di Masjid ini,
kecuali masjidil Haram yang berpahala 100.000 rakaat. Nabi Saw besabda:
“Satu kali salat di masjidku ini lebih utama
dari seribu rakaat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram, satu rakaat salat di
Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu rakaat di masjid lainnya.”
(HR. Ahmad).
Di dalam masjid ada tempat diantara mimbar Nabi
Saw dengan rumah beliau yang disebut dengan Raudhah, mengenai keutamaan tempat
ini Rasulullah Saw bersabda:
“(Ada sebuah) Tempat yang terletak di antara
rumahku dengan mimbarku (dan tempat itu) merupakan salah satu taman di antara
taman surga.” (HR. Bukhari).
Disunahkan menziarahi kuburan Nabi Saw
sebagaimana sabda beliau Saw:
“Siapa saja yang menziarahi kuburanku maka
dipastikan ia akan mendapat syafaatku.” (HR. al-Bazzar, Daruqhutni dan Ibnu
Khuzaimah)
2. Sejarah Masjid Qubâ
Dalam perjalanan hijrah Nabi Saw ke Madinah,
beliau singgah di Qubâ selama 4 hari (hari senin tanggal 27 September 622 M,
sampai hari jumat tanggal 1 oktober 622 M). Di tempat ini Nabi Saw bersama Abu
Bakar diajak ke rumah Kultsun bin Hindun, yang mupakan tempat persinggahan
pertama pula bagi kaum muhajirin yang berhijrah dari Mekah sebelum kedatangan
Nabi Saw.
Keutamaan Masjid Qubâ
Mengenai keutamaan Mesjid Qubâ ini Nabi Saw
bersabda:
“Barangsiapa yang berwudlu di rumahnya kemudian
mendatangi Masjid Qubâ dan salat di dalamnya, maka ia memperoleh pahala seperti
mengerjakan umrah.”(HR. Ahmad, Nasaî, Ibnu Majah dan Hakim).
Nabi Saw sering mengunjungi masjid ini dengan
mengendarai unta atau berjalan kaki pada hari sabtu. Para sahabat ikut pula
mengujunginya karena Sunnah. Umar bin Khattab berkata:
”Andaikan masjid kita ini (Qubâ) terletak jauh
di pelosok, tentu kita akan menunggang unta untuk berziarah kesana.”
3. Qiblatain
Artinya masjid yang mempunyai dua kiblat dan
dinamakan Masjid Qiblatain karena di masjid inilah turunya ayat Al-Qur-an yang
memerintahkan berkiblat ke arah Ka’bah yang sebelumnya berkiblat ke masjid
al-Aqsha. Masjid ini pada mulanya milik Bani salaman dari suku Khazraj, salah
satu dari dua suku selain suku Aus yang menyarankan Nabi Saw hijrah dan
menjajikan dukungannya. Bahwasannya Nabi Saw pernah diundang makan oleh Basyar
bin Barra dari Bani Salaman dan ketika waktu zhuhur tiba beliau salat berjamaah
dengan menghadap kiblat kearah masjid al-Aqsha. Ketika salat berjalan dua
rakaat, turunlah ayat keharusan memindahkan arah kiblat kearah Kabah di Mekah.
Karena perubahan itu lelaki bertukar tempat dengan tempat kaum wanita. Oleh
karena itulah masjid ini kemudian dinamakan Masjid Qiblatain. Di dalam masjid
terdapat dua mihrab, yang menghadap ke selatan (arah Ka’bah) dan yang menghadap
ke utara (arah masjid al-Aqsha).
4. Jabal Uhud
Nabi Saw selalu menziarahi tempat ini setahun
sekali, dan hal ini dilakukan pula oleh para khalifah sesudahnya. Bersabda Nabi
Saw: “Jabal uhud menyenangkan kami dan kamipun menyenanginya.” (HR. Bukhari)
Perang Uhud merupakan peperangan antara Muslimin
dan Musyrikin dan tidak kurang 70 sahabat gugur, diantaranya Hamzah, paman
Nabi. Di tempat ini ada sebuah lubang tempat Nabi Saw terjerembab dan terkena
batu ketika perang.
5. Kuburan Baqî
Kuburan yang terletak sebelah timur Mesjid
Nabawi tempat dimakamkanya kurang lebih 10.000 sahabat utama, keluarga Nabi
Saw, para syuhada perang Uhud dan Badar. Disunahkan menziarahinya dan berdoa
setelah bershalawat terlebih dahulu:
Allahumma shalli wa salim ‘alâ muhammad wa ‘âli Muhammad
As-sallamu ‘alaikum dâr qaumin mu’minîn wa innâ
insyâ Allah bikum lâhiqûn, Allahummaghfir lî ahli baqî’ al-gharqad,
Allohummaghfir lî wa lahum
“Mudah-mudahan kesejahteraan (wahai) penghuni
rumah mu’minin, dan sungguh Insya Allah kami akan menyusul kalian semua, Ya
Allah ampunilah ahli bagi ghorqod, Ya Allah ampunilah kami dan mereka.”
Tempat Bersejarah di Kota Mekkah
1. Kabah
Kabah adalah bangunan persegi empat yang berada
di dalam Masjidil Haram. Kabah juga disebut dengan Nama Baitullah, Bait
al-‘Atîq (Rumah pembebas, rumah kemerdekaan) dan Bait ar-Rahmân (Rumah Yang
Maha Pengasih). Di sekeliling Kabah terdapat Hajar Aswâd, hijir Ismail, Mîzab
(talang air di atas Kabah yang terbuat dari emas), Maqâm Ibrahim dan Hatîm,
yaitu pagar yang terbuat dari marmer putih yang membatasi Hijir Ismail.
1. Tan’im
Dikenal pula sekarang dengan Nama Masjid A’isyah
dan merupakan tempat berihrâm A’isyah ketika berumrah atas perintah Nabi Saw
pada Haji Wadâ bersama saudaranya Abdul Rahman bin Abi Bakar ra.
2. Ji’ranah
Daerah sekitar 26 km sebelah utara Kota Mekah
tempat Nabi Saw membagikan harta rampasan perang (ghanîmah) Hunain. Beliau
berihrâm untuk umrah dari sini. Sekarang tempat ini terdapat masjid dengan Nama
Masjid Ji’ranah sebagai tempat mîqât bagi yang berumrah.
3. Jabal Nur
Terletak sekitar 6 km sebelah utara Kota Mekah,
sebelah kiri jalan menuju Arafah. Di gunung ini terdapat gua yang dikenal
dengan nama Gua Hirâ yang merupakan tempat Nabi Saw menerima wahyu pertamanya.
4. Gua Hira
Sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah Saw
beliau sering ber-tahannuf atau tahannust (menyendiri sambil merenung dan
beribadah) yang dilakukan selama tujuh tahun sambil membawa bekal. Jika
bekalnya habis, beliau pulang kemudian kembali lagi. Siang harinya digunakan
untuk berpuasa. Saat usianya menginjak 40 tahun, tepatnya 6 bulan terakhir Nabi
Saw lebih sering datang ke Gua Hirâ, dan selama itu pula beliau sering mendapat
mimpi berulang-ulang. Memasuki hari ke 17 ramadhan datanglah Malaikat Jibril
menyampaikan wahyu pertamanya.
5. Jabal Tsur
Gua yang terletak di sebuah gunung bejarak 10 km
selatan Kota Mekah yang merupakan tempat persembunyian Nabi Saw bersama Abu
Bakar dalam pengejaran kaum musyikin ketika hijrah. Selama tiga hari Nabi Saw
dan Abu Bakar ra tinggal di dalam gua ini, selama itu pula Asma binti Abu Bakar
yang mengantar makanan mereka. Abdul Rahman, anak lelaki Abu Bakar setiap hari
mengujungi mereka untuk memberi kabar yang terjadi di Mekah. Pada hari ke-empat
mereka keluar dan telah menunggu Abdullah bin Uraiqit seorang majusi (penyembah
api) juga sebagai penunjuk jalan dengan membawa dua unta yang telah disewa oleh
Abu Bakar sebelumnya. Keduanya lalu berangkat ke Madinah menyusuri pantai laut
merah.
Judul: Tempat Wisata Bersejarah di Kota Mekkah dan Madinah
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 10:47 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 10:47 PM
Terima kasih atas artikelnya yaa.. Semoga saya bisa menginjakkan kaki ke tanah suci Mekkah juga sekalian wisata Paket Umroh Turki yaa..aamiin
ReplyDeleteThank infonya. cekidot promo umroh idul fitri
ReplyDeleteinfo sejarang yang lengkap dan menarik, makasihn infonya yah....
ReplyDeleteTRAVEL UMROH TERBAIK
TRAVEL HAJI DAN UMROH
terimakasih informasinya yang bagus dan menarik dibaca
ReplyDeletejazakumullah
lets check this out travel umroh jakarta barat
terimakasih informasinya yang bagus dan menarik dibaca
ReplyDeletejazakumullah
Ya ALLAH rindu banget kalo liat mekkah....
ReplyDeleteSILAMEDIA