Besi dengan
singkatan Fe (Ferro) di dalam tubuh terdapat sebagai komponen hemoglobin,
myoglobin, dan cytochrome, terdapat juga pada enzim katalase dan peroksidase
pada komponen- komponen tersebut besi sebagai porphyrin. Besi adalah unsur
mikro (trace element) yang berperan
penting dalam proses metabolisme tubuh yang berperan dalam tubuh pada proses
respirasiseluler. Besi yang tersisa didalam tubuh berikatan dengan protein,
sebagai protein penyimpan (dalam bentuk ferritin dan hemosiderin) dan bentuk
transport (dalam bentuk transferin).
1. Peran
senyawa yang mengandung besi didalam tubuh yaitu :
2. Dalam pengangkutan (carrier) O2 dan CO2,
3. Pembentukkan
sel darah merah,
4. Sebagai
katalisator pembentukkan betakaroten menjadi vitamin A,
5. Sintesis
collagen,
6. Sintesis
DNA,
7. Detoksifikasi
zat racun pada hepar,
8. Transport
elektron pada mitokondria,
9. Proliferasi
dan aktivasi dari sel T, sel B dan sel NK.
Jumlah Besi di Dalam
Tubuh
Jumlah besi dalam kompartemen tubuh
yaitu dalam bentuk transferin 3-4 mg, hemoglobin dalam sel darah merah 2500 mg,
dalam bentuk mioglobin dan berbagai enzim 300 mg, disimpan dalam bentuk feritin
dan dalam bentuk hemosiderin 1000 mg. Tidak ada jalur fisiologis untuk
pengeluaran Fe dari tubuh, sehingga absorbsi diatur secara ketat melalui
duodenum proksimal. Pada keadaan normal tubuh akan kehilangan 1 mg besi per
hari dan akan digantikan melalui absorpsi.
Absorbsi/ penyerapan besi akan meningkatkan bila dikomsumsi bersama dengan asam Askorbat (vitamin C ) yang banyak terdapat pada buah-buahan tertentu.
Faktor penghambat absorbsi besi
diantaranya adalah pytat, besi berikatan pada senyawa fenolik (kopi, teh,
sayuran tertentu, bumbu tertentu), magnesium dan kalsium ( misalnya dalam susu
dan keju). Dalam diet sebagai besi heme (Fe3+) yang berasal dari hewani dan
besi non heme (Fe2+) yang berasal dari nabati. Besi diabsorbsi dalam bentuk
Fe2+, reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ oleh enzim ferireduktase. Enterosit di duodenum
proksimal berperan dalam absorbsi Fe. Besi diangkut dalam tubuh adalah dalam
bentuk transferin. Konsentrasi Transferin dalam plasma sekitar 300 mg/dL.
Mekanisme absorbsi / penyerapan besi dalam tubuh adalah sebagai berikut :
1. Intake
besi dari diet dalam bentuk besi heme atau non heme yang penyerapannya diatur
secara ketat pada duodenum proximal sehingga tubuh hanya kehilangan besi 1
mg/hari yang pengaturannya lewat absorpsi.
2. Besi
dalam bentuk Ferri (Fe3+) direduksi menjadi bentuk ferro (Fe2+) oleh
ferireduktase yang terdapat pada permukaan enterosit. Enterosit terdapat pada
permukaan duodenum proximal yang berperan untuk penyerapan besi. Adanya Vitamin
C dalam diet mempermudah reduksi ferri menjadi ferro. Kemudian besi ferro
diangkut kedalam enterosit menggunakan divalent metal transporter (DTM1).
3. Besi
dalam bentuk heme ( Ferro ) dibawa oleh pengangkut heme yang disebut Heme
Transport (HT) ke dalam enterosit dan oleh Heme Oksidase (HO) , Fe2+ dibebaskan
dari heme.
4. Besi
dalam enterosit, kemudian sebagian disimpan dalam bentuk ferritin dan sisanya
berikatan dgn Feroportin (FP) untuk dibawa menembus membran basolateral.
5. Feroportin
(FP) dapat berikatan dengan Hephaestin ( serupa dengan Ceruloplasmin ) yang
memiliki aktifitas feroksidase untuk dibawa ke aliran darah.
6. Didalam
plasma Hephaestin akan mengubah besi dalam bentuk ferro menjadi ferri yang
kemudian berikatan dengan transferin yang merupakan protein pengangkut besi
dalam plasma darah.
Besi yang bebas tadi akan digunakan oleh sel / jaringan.
Terdapat dua kelompok pemakaian besi, yaitu kelompok fungsional (80 %) :
hemoglobin, myoglobin, sumsum tulang, dan enzim. Kelompok kedua yaitu kelompok
cadangan (20%), disimpan dalam bentuk ferritin dan hemosiderin. Pada kondisi
normal feritin menyimpan besi yang dapat diambil kembali untuk digunakan sesuai
kebutuhan.
Kekurangan
besi dan Kadar Besi Normal di Dalam Tubuh Akibat defisiensi / kekurangan besi
sebagian besar akan menyebabkan anemia normositik hipokrom.
Tanda-tanda lain adalah :
·
Terganggunya pembentukan eritrosit,
·
Terganggunya produksi kolagen, dan
· Menurunnya pembentukan sel T, sehingga menyebabkan
terganggunya respons lymposit terhadap mutagen dan antigen.
Kadar besi di dalam tubuh pada kondisi normal nilai rata-rata besi didalam serum darah
adalah 65 – 175 μg besi /100 ml serum.
Judul: Peran dan Manfaat Besi di Dalam Tubuh
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 9:20 AM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 9:20 AM
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar atau Pertanyaan Anda : JANGAN komentar yang tidak berhubungan dengan materi dan JANGAN tinggalkan link web karena dianggap spam. Blog ini dofollow sehingga anda akan mendapatkan Backlink gratis.