
Serangkaian bencana alam yang terjadi di dunia, gempa dan sunami di aceh, serta bencana gunung berapi serta bencana lainnya. Gempa bumi dan gelombang sunami yang terjadi 11 Maret 2011 di Jepang telah memakan lebih dari 18.000 orang korban jiwa. Negara-negara di seluruh dunia kini berfokus pada penciptaan sistem peringatan dini yang paling efektif untuk melindungi warga dari kemungkinan terburuk bencana alam. negara jepang yang telah diakui dunia sebagai negara kaya dengan teknologi tidak mampu mendetksi akan terjadinya bencana.
Di indonesia dari riwayat nenek moyang, sudah tidak asing lagi jika adanya perubahan prilaku dari binatang itu merupakan becanda buruk seperti jika melihat anjing menggonggong tak henti-henti, masuknya binatang buas ataupun binatang selain peliharaan ke daerah pemukiman, Petanda lain pada binatang ternak adalah ketika sapi, kambing, bebek menolak untuk makan, sering mengeluarkan suara yang tidak biasanya atau kuda yang terus berputar-putar, dan lain-lainnya. Naluri binatang-binatang tersebut dinilai lebih akurat ketimbang sistem peringatan dini lain.
Bukti keandalan perilaku binatang dalam memprediksi bencana gempa memang layak dipertimbangkan. Hal ini terbukti pada bencana sunami besar sekitar 7 tahun silam. National Geographic melaporkan, saat terjadi bencana tsunami di Samudera Hindia di tahun 2004, banyak spesies yang selamat karena berhasil melarikan diri sebelum bencana.
Ketika itu, dilansir website nationalgeographic, gajah sontak berlari ke tempat yang lebih tinggi, anjing menolak keluar dari ruangan, dan burung bangau rela meninggalkan dataran rendah tempat mereka biasa berkembang biak demi keselamatan. "Kepercayaan bahwa binatang liar memiliki indra keenam, bahkan mungkin sebelum manusia ada, telah ada sejak ribuan abad silam," kata majalah tersebut. Diduga frekuensi rendah sinyal elektromagnetik dari perut bumi dapat ditangkap oleh hewan untuk berperilaku tidak biasa sebelum gempa bumi terjadi. Di samping mengandalkan kepekaan binatang peliharaan, stasiun TV Korea tetap menyiarkan serangkaian program tentang bagaimana cara mengantisipasi bencana gempa. Program tersebut secara detail akan menjelaskan mulai sirine dan lonceng darurat dibunyikan dan mengimbau warga untuk bergerak ke ruang terbuka, seperti taman kota, hingga situasi kondusif.

Judul: Deteksi / Peringatan Akan Adanya Bencana Alam dengan Memperhatikan Perubahan Perilaku Binatang
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 4:51 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 4:51 PM
Artikel Terkait Informasi Umum, Penelitian, Sejarah Budaya :
- Para Peserta Lampung Culture & Tapis Carnival Pada Acara Festival Krakatau Tahun 2015
- Sapaan Hormat Untuk yang Lebih Tua di Suku Semende
- Kisah Perjalanan 14 hari Trip Pulau Flores, Riung dan Labuhan Bajo
- apa yang Unik di tahun 2019?
- Kumpulan Ucapan Selama Berpuasa Ramadhan
- Arti Nama-Nama Indah Di Indonesia
- Makanan yang Harus Disiapkan Para Pendaki Gunung
- Publikasi Penelitian : STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI BANTARAN SUNGAI BATANGHARI KOTA METRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI MATERI KEANEKARAGAMAN
- Link Download Gratis Jurnal International
- Program Pengabdian Masyarakat di Kota Metro : Pemanfaatan Tanaman Anti Nyamuk (Bioinsektisida)
- Sebab Pria Enggan Tinggalkan Masa Lajang
- Latihan Sederhana Meningkatkan Daya Ingat
- Adab Makan di Suku Semende
- Suku Semende :Sejarah, Tanah, Dan Adat Istiadat
- Sejarah singkat 25 Nabi /Rasul Allah
Tsunama di Indonesia sulit terdeteksi kecualai saat gempa, bahkan alat yang dipasang dilaut belum mumpuni
ReplyDeleteInfo Bencana : ya untuk deteksi sunami belum ada yang paling jitu, tapi secara tradisional setau aku yang perna aku baca, masyarakat jika melihat laut surutnya terlalu berlebih atau surutnya sangat asing, maka disarankan masyrakat menjauhi pantai dan naik ke daerah yang lebih tinggi seperti dianut oleh masyarakat pulau semelu aceh.
ReplyDeletemakasih gan infonya
ReplyDelete