Pengertian Tulang Keras/ Sejati
Tulang keras atau tulang sejati (campact bone) yang disebut juga osteon merupakan
jaringan ikat padat yang paling keras
dari semua jaringan dalam tubuh, keras karena mengandung garam kapur fosfat dalam
bentuk senyawa kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4),
magnesium klorida (MgCl2), dan barium sulfat (BaSO4).
Fungsi Tulang Keras
- Jaringan tulang menyusun / membina rangka (skelet) ebagai alat gerak pasif dan berfungsi sebagai penyokong,
- Tempat melekatnya otot yang dihubungkan oleh tendon.
- Pelindung organ yang lunak dan vital di tubuh.
- Tempat memproduksi sel-sel darah terutama pada tulang tulang bentuk pipa.
- Tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalsium dan fosfat, serta cadangan lemak.
- Mengalami osifikasi (pematangan tulang) sehingga strukturnya lebih keras.
- Matriksnya yang padat dan rapat. Dalam matriksnya kandungan kolagen sangat sedikit, sedangkan bahan anorganik lainnya seperti kalsium, fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K an hidroksi apit sangat banyak.
- Penyusun utama sistem rangka.
- Terdapat sumsung tulang.
- Tempat menghasilkan sel sel darah.
Struktur dan Bagian-bagian Tulang
Keras
Jaringan tulang sejati tersusun atas sel-sel tulang
yang disebut osteosit. Osteosit
di bentuk oleh osteoblas (sel tulang muda). Osteoblas berasal dari
fibroblas. Oleh sebab itu, osteoblas berperan penting dalam proses
pembentukan tulang. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang
disebut lamela. Lamela yang mengelilingi kapiler disebut saluran
Havers. Struktur
tulang terdiri atas system haversi. Sistem haversi / saluran Havers terdiri canalis haversi (saluran longitudinal
ditengah-tengah, mengandung pembuluh darah /kapiler:
vena, dan arteri), lamella konsentris (terdiri dari matriks bermineral
yang berlapis mengelilingi canalis haversi), Di antara
lamela terdapat ruang tempat osteosit yang disebut lakuna. lakuna
(rongga-rongga pada lamella konsentris), Sementara,
antar saluran Havers dihubungkan oleh sebuah saluran yang dinamakan
saluran Volkman. Osteosit (sel tulang yang terletak di lakuna) dan
canaliculus (saluran yang menghubungkan antarlakuna). Osteosit yang satu dengan yang lainnya
dihubungkan oleh kapiler kanalikuli. Jaringan tulang dibungkus oleh
serabut fibrosa yang disebut periosteum.
Saat mengalami kematian, osteosit ini akan diserap oleh suatu
bagian yang disebut osteoklas.
Bagian tulang
Pada
tulang panjang seperti tulang pipa yang terdapat pada lengan dan paha memiliki
bagian-bagian:
- Batang : batang menghubungkan sebagian besar ruas tulang yang disebut diaphysis. Batang tulang terdiri atas 2 daerah yaitu tulang dan sum-sum. Sum-sum adalah suatu rongga di bagian tengah, bagian rongga ini berisi sumsum tulang.
- Ujung : yaitu daerah pada tulang pada bagian ujung, khususnya pangkal suatu ruas tulang. Pada tulang yang sedang tumbuh (masa anak) bagian ujung tulang disebut epiphysis. Bagian ujung satu dan lain dipisahkan batang tulang.
Komponen Komponen Penyusun Tulang Keras
Tulang
tersusun dari 3 komponen yaitu matriks (Kandungan tulang), serat dan sel-sel
tulang
a. Kandungan tulang / Matrik : Terdiri atas bahan organik dan anorganik.
Bahan anorganik dari unsur Ca dan fosfat (PO4-3), disertai Mg,Na,K,HCO3 dan
sitrat. Terdapat pula CaCO3,CaCl3, MgCl2, dan garam lain dari senyawa F- dan
SO4-2. Tulang mengandung 99% Ca / kalsium tubuh. Bahan organis membina bahan
dasar kandung yang amorf mengandunng gabungan glikosaminoglikans dan protein.
Proteinnya disebut enganosein.
b. Serat
: Terdiri atas serat
kolagen. Serat-serat ini membentuk rangkaian dengan hidroksiapatit, menyebabkan
kandung tulang jadi keras, mampat dan kukuh. Pada tulang keras serat kolagennya
tidaks ebanyak pada jaringan tulang rawan.
c. Sel
tulang
Terdapat 3 macam
sel-sel tulang yaitu osteosit, osteoblast dan osteoklast.
- Osteos
Merupakan sel tulang
dewasa, berada dalam kapsul yang berada dalam lacuna. Sel bertonjolan banyak,
yang masuk ke saluran-saluran yang bercabang dan menggabungkan sel bertetangga
dalam lacuna dan kapsul lain. Saluran yang bercabang-cabang dalam lamella
tersebut dinamakan dengan canaliculi. Organel osteosit tampak kecil dan tidak
terlihat, seperti sel yang tidak aktif, namun sesungguhnya ia aktif sekali
memelihara sifat fisiologis matriks dan dalam sitoplasma terdapat garam kalsium
fosfat yang pekat.
- Osteoblast
Merupakan sel induk
tulang yang berguna untuk sintesa bahan organis matriks dan serat kolagen.
Terdapat di daerah permukaan atau tepi tulang, tersusun seperti lapisan epitel
selapis. Jika aktif mensintesa bentuknya kubus, jika tak aktif jadi gepeng. Sel
ini bertonjolan , tapi pendek . tonjolan semakin banyak bahan matriks berada
disekelilingnya dan kemudian berubah menjadi osteosit. Canaliculi terbentuk
disekeliling tonjolan-tonjolan tersebut dan lacuna sekeliling badan selnya.
Apabila osteoblast aktif mensintesa zat maka mengandung organel bercirikan
pensintesa protein yaitu retikulum endoplasma kasar dan badan golgi banyak dan
besar.
- Osteoklast
Merupakan sel raksasa
bertonjolan-tonjolan yang disebut ruffle. Sel ini motil, inti banyak 6-50
butir. Berasal dari transformasi makrofaga. Sel ini banyak mengandung lisosom.
Fungsi dari sel ini adalah sebagai berikut:
Ø Reabsopsi
bahan tulang dan debrisnya ketika terjadi perombakan atau remodeling tulang
Ø Menghasilkan enzim yang menghancurkan serat kalogen di dalam matriks yang sedang diresopsi.
Ø Menghasilkan enzim yang menghancurkan serat kalogen di dalam matriks yang sedang diresopsi.
Selaput tulang
Jaringan
tulang sebelah dalam dan terluar, diseliputi jaringan pengikat rapat, yaitu:
Periosteum (selaput luar) dan Endosteum (selaput dalam) Selaput dalam lebih tipis dibandingkan selaput luar, kedua selaput tersebut mengandung serat kolagen dan sel fibroblast, yang dapat berdiferensiasi jadi osteoblast. Lewat kedua selaput ini pembuluh darah masuk ke dalam tulang.
Periosteum (selaput luar) dan Endosteum (selaput dalam) Selaput dalam lebih tipis dibandingkan selaput luar, kedua selaput tersebut mengandung serat kolagen dan sel fibroblast, yang dapat berdiferensiasi jadi osteoblast. Lewat kedua selaput ini pembuluh darah masuk ke dalam tulang.
Sumsum tulang
Sumsum
tulang terdapat dalam sumsum tulang panjang dsan rongga tulang berongga. Sumsum
terdapat dua macam yaitu:
1)
Sumsum merah
Sumsum merah, merah karena banyak mengandung
eritrosit. Eritrosit merah karena mengandung pigmen pernafasan hemoglobin.
Dalam sumsum diproduksi eritrosit, granulosit (netrofil, basofil, eosinofil),
trombosit, dan granulosit (limfosit, monosit). Agranulosit juga diproduksi
dalam alat limfoid non sumsum tulang.
Fungsi dari sumsum merah adalah sebagai berikut:
Fungsi dari sumsum merah adalah sebagai berikut:
- Membuat sel darah
- Menghancurkan eritrosit, mengambil Fe dari Hbnya dan dicadangkan untuk membuat Hb baru.
- Membuat limfosit B dan T yang belum berdiferensiasi, lalu diangkut darah kea lat limfoid non sumsum tulang.
- Alat limfoid yang bukan sumsum tulang adalah kelnjar limfa, limpa dan timus.
2)
Sumsum kuning
Kebanyakan dibina
atas sel lemak, sedikit makrofag, sel retikuler dan mesenkim. Sel mesenkim
bersifat pluripotent, dapat berdiferensiasi jadi berbagai macam sel jaringan,
termasuk sel induk darah. Sel retikuler dapat berdiferensiasi jadi sel iinduk
darah. Sel retikuler dapat berdiferensiasi jadi sel induk darah. Fungsi dari
sumsum ini dalah sebagai cadangan energy, karena banyak sel lemak, sebagai
cadangan jaringan pembentuk darah.
Kedua macam sumsum
dapat saling berubah. Ketika masa anak-anak kebanyakan sumsum dan rongga tulang
tulang terdiri dari sumsum merah sedangkan semakin tua atau lanjut usia sumsum
kuning kian banyak, karena sumsum merah menjadi sumsum kuning. Sumsum kuning
sendiri dapat berubah menjadi sumsum merah apabila darah sangat banyak
diperlukan, sehingga perlu memproduksi darah dalam jumlah yang besar. Sumsum
mengandung stroma, jaringan pengikat longgar bentuk bunga karang, yang memiliki
komponen utama berupa sel dan serat retikuler. Selain itu di dalam sumsum mengandung
sel induk darah, sel darah mentah, dan yang sudah matang. Diantara serat
terkandung pula makrofaga, sel plasma dan sel lemak. Kedua macam sumsum
berfungsi untuk memproduksi sel darah. Sumsum merah aktif memproduksi sumsum
kuning non aktif.
Klasifikasi tulang
Berdasarkan ada
tidaknya rongga pada tulang, tulang dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu Tulang
berongga (spongiosa) dan Tulang padat
(compacta)
Pada
tulang panjang, ujungnya gembung disebut dengan epiphysis, yang terdiri dari
tulang berongga (bunga karang), diseliputi sebelah luarnya dengan tulang padat
(kompak). Bagian lain dari tulang panjang itu disebut dengan diaphysis, sebelah
luar dibina atas tulang padat, sebelah dalam, di luar sumsum, terdapat sedikit
tulang berongga. Tulang pendek terdiri dari bagian dalam yang dibina atas
tulang berongga, dan bagian luar terdiri dari tulang-tulang padat. Tulang pipih
terdiri dari bagian dalam tulang berongga, bagian luar tulang padat. bagian
tulang berongga disebut dengan diploe.
Berdasarkan
pertumbuhannya tulang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Tulang primer: Tulang
primer terdapat pada tulang muda atau tulang yang sedang mengalami perbaikan,
yang nantinya akan digantikan oleh tulang sekunder. Serat kolagen letaknya tak
beraturan, mineral hanya terkandung sedikit, dan steosit lebih banyak daripada
di dalam tulang sekunder.
2. Tulang sekunder: Tulang
sekunder terdapat pada individu dewasa, tumbuh dari tulang primer. Serat
kolagen bersusun dalam lapisan berbentuk tabung atau cincin disebut dengan
lamella. Cincin tebal berukuran 3-7µm, yang melingkar sekeliling saluran yang
mengandung pembuluh darah dan jaringan pengikat longgar. Susunan lapisan
tersebut dinamakan dengan system havers atau osteon. Jumlah lamella dalam
system havers adalah 4 sampai 20 buah.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Tulang
pipa, berbentuk panjang dan berongga, seperti pipa. Contoh tulang ini di
antaranya tulang pengumpil, tulang hasta, tulang betis, dan tulang kering. Tulang
pipa terdiri atas dua bagian, yaitu diafisis dan epifisis. Diafisis adalah
bagian "badan" tulang, sedangkan epifisis adalah bagian tepi (epi)
atau bagian "kepala" tulang. Di antara epifisis dan diafisis,
dibatasi oleh bagian yang disebut cakram epifisis. Cakram epifisis lebih lambat
proses penulangannya dibandingkan dengan daerah diafisis.
2) Tulang
pipih, adalah tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang pipih banyak
terdapat di rangka aksial, misalnya tulang rusuk, tulang belikat, dan
tulang-tulang yang menyusun tengkorak. Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung
suatu rongga. Misalnya, rongga tengkorak melindungi otak dan rongga dada
melindungi jantung serta paru-paru.
3) Tulang
pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di daerah pangkal telapak tangan
, pangkal telapak kaki, dan tulang-tulang belakang.
4) Tulang
tidak beraturan, yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan.
Contohnya adalah tulang-tulang belakang dan tulang penyusun wajah.
Histogenesis dan Proses
Pembentukan Tulang Keras
Pertumbuhan tulang atau penulangan
(osifikasi) melalui 2 cara yaitu:
1. Pertumbuhan secara
intramembran
Pertumbuhan ini
terjadi dalam membrane jaringan pengikat. Tulang pipih tumbuh menurut cara ini
seperti tulang-tulang tengkorak dan tulang muka. Pertumbuhan tulang pendek dan
proses penebalan suatu tulang juga dengan cara seperti ini. Di tempat itu
sel-sel mesenkim yang mirip fibroblast berdiferensiasi jadi osteoblast. Sel
induk tulang ini akan menumbuhkan kandung, serat kolagen dan akhirnya
berdiferensiasi menjadi osteosit.
2. Pertumbuhan secara
endokhondral
Pertumbuhan ini
terjadi dalam tulang rawan hyaline, yang terbentuk dengan cara ini adalah jenis
tulang panjang dan tulang pendek. Terdapat dua tahap penulangan yaitu:
a. Hipertrofi dan
penghancuran jaringan tulang rawan
b. Perembesan bahan tulang ke daerah tulang
rawan yang hancur. Fibroblast berdiferensiasi jadi osteoblast, osteoblast
memproduksi serat kolagen dan bahan kandung. Pada daerah penulangan banyak
terdapat makrofag yang berdiferensiasi menjadi osteoklast. Sel ini berperan
memakai debris hancuran tulang rawan dan menggetahkan enzim untuk menghancurkan
bahan tulang rawan. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan cukup vitamin A,C dan
D. hormone untuk ini adalah somatotropin (STH), paratiroid, tiroid dan androgen
atau estrogen.
Osifikasi adalah Proses penulangan tulang dari tulang rawan menjadi tulang keras. Berikut proses singkatnya.
- Osifikasi intra membran / desmal
- Osifikasi intra membran / desmal
Osifikasi
ini terjadi pada tulang pipih.
Prosesnya:
1. Dibentuk langsung oleh sekelompok osteoblas yang terdapat di dalam membran fibrosa.
1. Dibentuk langsung oleh sekelompok osteoblas yang terdapat di dalam membran fibrosa.
2.
Bagian sisi tulang dibentuk oleh kelompok sel yang berbeda yang disebut
trabekula.
3.
Trabekula membentuk jalinan seperti jala sebagai tulang spons.
4.
Tulang spons menjadi tulang kompak.
-
Osifikasi endokondral
Osifikasi
ini terjadi pada tulang pipa dan tulang pendek.
Prosesnya:
1. Pembuluh darah masuk ke perikondrium di tulang tungkai bagian diafisis.
1. Pembuluh darah masuk ke perikondrium di tulang tungkai bagian diafisis.
2. Sel
perikondrium menjadi osteoblas dan memproduksi tulang keras di baigian tungkai
3.
Pusat osifikasi di dalam diafisis kemudian terisi pembuluh darah dan osteoklas
4.
Daerah ini mengalami erosi oleh osteoklas sehingga membentuk rongga sumsum
5.
Tulang rawan terus tumbuh di kedua ujung sehingga tulang memanjang
6.
Hasil pemanjangan akan digantikan oleh tulang spons
Perbedaan Tulang Rawan dan tulang keras
A. Tulang Rawan
- Berserabut tebal dan matriks yang elastis.
- Tulang rawan memiliki kandungan kolagen yang tinggi sehingga bersifat kuat dan lentur.
- Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah.
B. Tulang Sejati
- Tulang sejati adalah tulang yang telah mengalami osifikasi (pematangan tulang) sehingga strukturnya lebih keras.
- Dalam matriksnya kandungan kolagen sangat sedikit, sedangkan bahan anorganik lainnya seperti kalsium, fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K an hidroksi apit sangat banyak didapati.
Judul: TULANG SEJATI / CAMPACT BONE
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 7:50 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 7:50 PM
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar atau Pertanyaan Anda : JANGAN komentar yang tidak berhubungan dengan materi dan JANGAN tinggalkan link web karena dianggap spam. Blog ini dofollow sehingga anda akan mendapatkan Backlink gratis.